Pesan Bupati Saat Rapid Test Massal di Bantul

Ratusan pedagang di Pasar Bantul, Yogyakarta menjalani rapid test. Bupati berpesan agar pedagang tidak takut menjalaninya.
Bupati Bantul Suharsono (kemeja putih) saat menghadiri pelaksanaan Rapid test di Pasar Bantul yang digelar oleh Dinkes Bantul. (Foto: Istimewa)

Bantul - Dinas Kesehatan Bantul melakukan rapid test terhadap 700 pedagang di Pasar Bantul. Jumlah pedagang di Pasar Bantul yang terverifikasi oleh Dinas Perdagangan sebanyak 700 orang, dan pelaksanaan tes cepat ini dibagi dalam dua gelombang.

Bupati Bantul Suharsono yang turut hadir dalam kegiatan rapid test massal meminta kepada semua elemen yang ada di Pasar Bantul agar tidak takut. Rapid test ini perlu disadari bahwa yang dilakukan adalah untuk kebaikan bersama.

Dia berharap semoga hasil rapid test bagi pedagang di Pasar Bantul hasilnya negatif semua, dalam artian kondisi imun atau kesehatan para peserta rapid test  dalam kondisi baik, sehingga terhindar dari Covid-19. “Karena nanti 1 Juli persiapan normal lagi dan memang harus semuanya sesuai protokol kesehatan,” katanya, Rabu, 24 Juni 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, tes cepat dibagi menjadi dua gelombang, mengingat terbatasnya sumber daya tenaga. "Rabu hari ini 350 pedagang dan Kamis besok itu untuk 350 pedagang lagi, jadi dua gelombang,” katanya.

Menurut dia, setelah pelaksanaan rapid test pertama selesai, maka Dinkes akan kembali melaksanakan rapid test yang kedua bagi pedagang tersebut pada 2 Juli atau setelah 10 hari setelah rapid pertama agar hasil lebih efektif. "Karena rapid kedua itu efektif antara tujuh sampai 10 hari dari rapid pertama, jadi nanti akan kita jadwalkan 10 hari ke depan. Jadi ya semua pelaksanaan rapid test secara bergelombang," katanya.

Karena nanti 1 Juli persiapan normal lagi dan memang harus semuanya sesuai protokol kesehatan.

Dia juga mengatakan tes cepat Covid-19 sebelumnya juga dilakukan pemerintah dengan menyasar para pelaku perdagangan sebuah grosir di Piyungan yang kemudian akan kembali dites lagi pada 10 hari kemudian dan seterusnya. 

"Jadi di Pasar Bantul ini dua hari dan 10 hari kemudian juga dua kali, selanjutnya Pasar Ngipik di Banguntapan, Pasar Janten di Kasihan juga seperti itu (dua kali rapid), kemudian kita rapid lagi ke pasar-pasar yang lain," katanya.

Rapid Test di Pasar Bantul1Pelaksanaan rapid test di Pasar Bantul yang digelar oleh Dinkes Bantul. (Foto: Istimewa)

Selain melakukan rapid test bagi pedagang pasar, pada hari ini Dinkes Bantul juga masih menggelar tes swab massal bagi pelaku perjalanan di halaman Dinkes Bantul dengan sasaran sebanyak 200 orang. "Tes swab juga hari ini di halaman dinas masih berjalan, karena swab harus dua hari berturut-turut, kemarin dan hari ini, kemudian Kamis dan Jumat (25 dan 26 Juni) ada lagi untuk gelombang berikutnya untuk pelaku perjalanan," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, mengatakan pemeriksaan RDT untuk pedagang pasar, pihaknya hanya sebagai fasilitator dan mengusulkan. Sementara yang menentukan sekaligus pihak penyelenggara pemeriksaan, sepenuhnya kewenangan dari Dinas Kesehatan.

“Ada tiga pasar yang akan didahulukan untuk menjalani pemeriksaan, yaitu Pasar Bantul, Pasar Jaten dan Pasar Ngipik. Pertimbangannya ya pasar tersebut berada di lokasi yang rawan penularan virus Corona jenis baru,” katanya.

Mengingat ketiga pasar tersebut, banyak pembeli dan distributor yang berasal dari luar wilayah. Sukrisna sendiri sangat mendukung apabila rapid test nantinya bisa terus berlanjut dan menyasar terhadap semua pedagang di semua pasar tradisional yang ada di Bantul.

Menurut dia, jumlah semua pedagang pasar tradisional di Bantul sebenarnya ada 11.186 pedagang. “Yang telah kami usulkan sekitar 2.000 pedagang untuk dirapid. Tapi apabila alat di Dinas Kesehatan ketersediaannya ada, akan kami usulkan lagi," ucap Sukrisna. []

Berita terkait
Sasaran dan Kuota Tes Swab Massal Gratis di Bantul
Dinkes Bantul, Yogyakarta, menggelar test swab massal gratis. Selain itu juga menggelar rapid test massal di sejumlah pasar tradisional.
Riwayat Bayi 2 Tahun di Bantul Terpapar Corona
Bayi perempuan berusia dua tahun asal Bantul, Yogyakarta dinyatakan positif Corona. Hasil tracing menyebutkan usai bepergian dari Bekasi.
Bawaslu Bantul Minta 230 Anggota Jalani Rapid Test
Bawaslu Bantul meminta 230 anggota menjalani rapid test yang difasilitasi pemkab. Tapi pemkab tidak sanggup karena keterbatasan tenaga kesehatan.