Bantul – Guna mencegah penyebaran Covid-19 di Bantul, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul akan membuka pemeriksaan swab gratis atau rapid test polymerase chain reaction (RT PCR) bagi warga Bumi Projotamansari.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan pemeriksaan ini dibuka untuk warga yang baru saja tiba di Bantul serta bagi para tenaga kesehatan yang merawat pasien positif Covid-19 di Bantul.
“Pemeriksaan ini, kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), rencananya akan menggelar 1.000 swab test massal,” katanya ketika dihubungi pada Sabtu 20 Juni 2020.
Sama seperti rapid test yang digelar sebelumnya, masyarakat yang ingin mengikuti test PCR gratis ini dapat mendaftakan diri melalui laman https://deteksicorona.bantulkab.go.id/index.php?/swabtest. Masyarakat akan diminta mengisi data diri dan menjawab beberapa pertanyaan untuk menentukan apakah perlu menjalani swab test atau tidak.
”Pendaftaran dibuka sejak Jumat 19 Juni hingga Rabu 24 Juni. Gelombang pertama swab test akan dibuka untuk 100 orang. Peserta akan menerima jadwal tes melalui situs web setelah melakukan pendaftaran. Lalu warga akan kami minta membawa identitas dan surat pendaftaran,” jelas Agus.
Swab test akan dilakukan di halaman Dinkes Bantul. Masyarakat yang direkomendasikan mengikuti swab test harus mengikuti dua kali pengujian. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam pelaksanaan.
Pendaftaran dibuka sejak Jumat 19 Juni hingga Rabu 24 Juni. Gelombang pertama swab test akan dibuka untuk 100 orang.
“Warga yang mengikuti swab test dapat menerima hasil dalam kurun waktu tiga sampai lima hari. Berbeda dengan RDT, yang dapat diketahui hasilnya dalam waktu 15 menit. Sampel tes PCR perlu melalui uji laboratorium,” ujar Agus.
Agus menambahkan rencananya beberapa pasar juga akan menjadi sasaran rapid test. Di antaranya seperti Pasar Bantul, Imogiri, Pijenan, Piyungan dan Gentan. Pasar-pasar tersebut merupakan pasar yang selama ini banyak dikunjungi oleh masyarakat dalam berbelanja.
Pihaknya menargetkan semua populasi yang ada di pasar tersebut. Misalnya, di Pasar Bantul dalam pendataan yang dilakukan pemerintah ada sebanyak 750 orang yang akan menjadi sasaran pelaksanaan rapid test. Dan pihaknya tidak ingin hanya sampel pedagang yang akan di-rapid test.
"Saya tidak mau setengah-setengah. Ini semuanya harus di-rapid test, Kita minta bantuan untuk mobilisasi (pedagang) pasar bisa kan ini untuk rapid test. Kita semua harap pedagangnya, penjualnya dan masyarakat di situ rapid test," ungkapnya. []