Perusahaan Jeans Levi Strauss Pangkas 700 Karyawan

Perusahaan pakaian jeans, Levi Strauss & Co memangkas 700 karyawan karena penjualan anjlok imbas pandemi Covid-19.
(Foto: Pixabay/jarmoluk/Jeans).

Jakarta - Levi Strauss & Co memangkas 700 karyawan atau sekitar 15% dari staf korporatnya. Hal ini terpaksa dilakukan perusahaan pakaian asal Amerika Serikat yang terkenal dengan merek jeans denimnya itu karena anjloknya penjualan akibat terimbas pandemi Covid-19.

Levi mencatat penurunan penjualan hingga 62% dalam triwulan terakhir. "Mengingat ketidakpastian dari dampak virus Covid-19 ini, perusahaan mengambil keputusan untuk pengurangan karyawan," kata keterangan Kepala Eksekutif Levi, Chip Bergh, seperti diberitakan dari BBC News, Rabu, 8 Juli 2020.

Dengan pemangkasan karyawan, Levi diharapkan  dapat menghemat sekitar US$ 100 juta.

Meskipun pembeli sudah mulai mendatangi lagi toko pasca pembukaan, Bergh memperkirakan penjualan akan berdampak buruk secara signifikan sampai akhir tahun ini. Perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham AS tahun lalu itu mengalami kenaikan penjualan dalam beberapa tahun terakhir karena jeans kembali popule dan tren pakaian loung memudar.

Namun tren itu berbalik pada bulan-bulan menjelang penutupan (lockdown). Dampak Covid-19 membuat konsumen mengurangi pengeluaran untuk pembelian pakaian terutama celana.

Levi melaporkan kerugian US$ 364 juta dalam tiga bulan hingga 24 Mei, dibandingkan raihan laba US$ 29 juta pada periode yang sama tahun lalu. Begitu pula, pendapatan turun dari US$ 1,3 miliar pada periode sama tahun 2019 menjadi US$ 498 juta.

Levi kini sudah membuka sekitar 90% gerainya. Bergh berharap penjualan akan meningkat lagi. Ia juga optimistis dengan melihat penjualan e-commerce yang melambung.

Bergh menambahkan, dengan pemangkasan karyawan diharapkan perusahaan dapat menghemat sekitar US$ 100 juta. Pengurangan itu dilakukan secara gobal. Rencana final akan bervariasi di setiap negara dan harus melalui proses konsultasi yang berlaku.

Perusahaan jeans, Levi ini mempekerjakan sekitar 15.800 orang pada akhir November. Termasuk 8.500 staf di bidang ritel dan 1.800 personel di bidang manufaktur. []

Berita terkait
Kontroversi Mendikbud Nadiem Pakai Celana Jeans
Pakai celana jeans dilarang masuk ke berbagai tempat, Mendikbud Nadiem pun dikritik ketika pakai celana jeans ke pelatikan Rektor UI
Tolak Gaya Crazy Rich Surabayan, Suhay Salim Nikah Pakai Jeans di KUA
Menurut Suhay, menikah mengeluarkan biaya berlebihan saat pernikahan tidak rasional.
Tips Memilih Pakaian Bersepeda yang Ideal
Sebelum hendak bersepeda, ada baiknya mempersiapkan kelengkapan peralatan, seperti memilih pakaian yang ideal untuk dikenakan agar terasa nyaman.