Jakarta – Produk-produk elektronik dengan merek China dapat mengisi kekosongan setelah perusahaan elektronik Apple dan merek-merek teknologi besar lainnya menarik diri dari Rusia, menurut seorang pengamat teknologi.
Pabrik iPhone mengumumkan, pihaknya telah menghentikan penjualan produk-produknyanya di Rusia, sebagai reaksi atas serangan negara itu ke Ukraina.
Apple berhenti menjual iPhone dan produk populer lainnya di Rusia sebagai bagian dari tindakan keras oleh masyarakat bisnis.

Perusahaan teknologi yang memimpin di dalam industri elektronik di Silicon Valley itu mengungkapkan tindakannya itu dalam sebuah pernyataan hari Selasa, 1 Maret 2022, di tengah kemarahan dunia atas serangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.
Langkah itu dilakukan setelah Apple memutuskan akses Rusia dari sistem pembayaran Google Pay dan Apple Pay.
Pengamat Ben Wood menyebutnya sebagai "langkah besar", setidaknya dari isi pesan yang dikirimnya. “Tetapi, mereka juga berada dalam posisi yang sangat menguntungkan mengingat skala bisnis mereka, Rusia hanya bagian kecil dari keseluruhan pendapatan Apple. Bagi sebagian perusahaan lain yang terpapar di pasar Rusia, menarik diri Rusia merupakan keputusan besar".
IPhone dan produk elektronik Apple lainnya, seperti IPad dan komputer Mac, merupakan produk bernilai tinggi baik untuk kerja maupun pribadi di Rusia (ps/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []
iPhone SE 2020 Memiliki RAM 3GB dan Baterai 1.821mAh
iOS 15 Rilis 2021, Ini Daftar Perangkat iPhone yang Didukung
Resmi Dirilis, Ini Harga iPhone 13 di Berbagai Negara
Cara Tangani Speaker iPhone yang Pecah dan Berdistorsi