Pertemuan G20 Bahas Virus Corona dan Keringanan Utang

Menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 adakan pertemuan untuk bantu dunia dari resesi akibat virus corona dan berikan keringanan utang
Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan (kanan), dalam konferensi pers dengan Gubernur Bank Sentral Ahmed al-Kholifey, di Riyadh, Arab Saudi, 23 Februari 2020.(Foto: voaindonesia.com/Reuters).

Jakarta - Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 mengadakan pertemuan untuk membantu dunia dari resesi akibat virus corona sambil mempertimbangkan proposal keringanan utang untuk negara-negara miskin yang dilanda krisis. Pertemuan dibuka secara resmi tanggal 14 Okrtober 2020 secara virtual.

Pertemuan virtual itu, yang dipandu oleh Arab Saudi, presiden G20, berlangsung sehari setelah Dana Moneter Internasional mengatakan ekonomi global pada 2020 akan berkontraksi 4,4% dan kerugian akibat pandemi akan dirasakan selama bertahun-tahun.

Pertemuan yang dipimpin Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan dan Gubernur Bank Sentral Ahmed al-Kholifey itu dimaksudkan untuk membahas pembaruan "Rencana Aksi G20" guna menopang ekonomi global melewati pandemi.

"Pemulihan tidak merata, sangat tidak pasti dan berisiko tinggi mengalami dampak negatif," kata Jadaan dalam sambutan pembukaannya.

"Memang, pandemi secara signifikan telah mengganggu pertumbuhan global dan memperburuk tantangan struktural yang sudah ada sebelumnya, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, kita tidak boleh berpuas diri," kata Jadaan.

Kelompok ini juga akan membahas "kemajuan yang dibuat pada DSSI (Program Layanan Penangguhan Utang ) dan usulan perpanjangannya hingga 2021," tambah Jadaan.

Ke-20 negara yang paling maju itu bulan April berjanji menangguhkan pembayaran utang negara-negara termiskin di dunia, hingga akhir tahun, karena mereka menghadapi kontraksi ekonomi yang tajam akibat pandemi.

Bank Dunia dan para pendukung program ini sebelumnya mengimbau program penangguhan utang diperpanjang hingga akhir 2021, sementara badan amal seperti Oxfam mengatakan program itu perlu diperpanjang hingga 2022.

Namun Presiden Bank Dunia David Malpass, 12 Oktober 2020, memperingatkan negara-negara G20 mungkin hanya bisa menyetujui perpanjangan keringanan utang selama enam bulan karena "tidak semua kreditor berpartisipasi penuh" membantu negara-negara miskin mengatasi krisis kesehatan ini.

"Saya kira akan ada kompromi mengenai kemungkinan perpanjangan enam bulan, bisa diperpanjang tergantung pada kelangsungan utang," kata Malpass. (my/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Forum Antaragama G20 Soroti Pandemi Virus Corona
Forum Antaragama G20 yang akan disiarkan secara virtual dari Riyadh, Arab Saudi, soroti soal pandemi virus corona, iklim, bencana dan rasisme
Forum G20 Indonesia Ingin Vaksin Bisa Diakses Seluruh Rakyat
Indonesia menekankan agar vaksin Covid-19 menjadi global public goods, agar nantinya dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
ESDM: G20 Sepakat Pentingnya Biodiesel bagi Energi Bersih
Para menteri energi G20 menyepakati pentingnya biodiesel atau biofuel bagi energi bersih.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.