Pertamina Terapkan B30 di Sumbar 2020

Pertamina telah merealisasikan Biosolar B20. Tahun 2020, pemerintah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30.
Pengisian BBM Pertamina. (Foto: Tagar/Rina Akmal)

Padang - Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang berkomitmen mengembangkan energi baru terbarukan, telah merealisasikan Biosolar B20. Tahun 2020, pemerintah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30.

Proyek percontohan uji coba program B30 dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara.

Bahan bakar jenis diesel ini merupakan pencampuran antara B2,5 Fatty Acid Mathyl Ester (FAME) dengan Solar. Tahun ini, realisasinya telah mengalami peningkatan sebesar 5,59 juta KL untuk seluruh sektor.

Meningkatnya B20 ke B30 tentu membuat campuran FAME-nya menjadi 30 persen. Kebijakan B30 pada bahan bakar jenis diesel ini diterapkan pada produk Dexlite dan Biosolar, sesuai Keputusan Menteri ESDM nomor 227 Tahun 2019.

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, mengatakan untuk mendukung hal itu, Pertamina MOR I melakukan uji coba implementasi program B30 di Sumatera Utara sejak 1 hingga 31 Desember 2019.

"Proyek percontohan uji coba program B30 dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara yaitu di Fuel Terminal (FT) Medan Group. Fasilitas ini menyuplai B30 kepada 256 SPBU," kata Robby, Kamis 26 Desember 2019.

Sejak awal Desember hingga kini, kata Roby, FT Medan Group telah menyalurkan sebanyak 47 ribu kilo liter (KL) B30 dan uji coba pun tidak menemui kendala.

B30 akan diterapkan di wilayah MOR I lainnya yaitu Provinsi Sumatera Barat, Riau, Aceh dan Kepri pada tahun 2020 dengan target 100 persen.

Terdapat dua metode pencampuran B30. Yaitu metode New Gantry System (NGS) dan metode tank blending bagi fuel terminal yang belum memiliki teknologi NGS.

Terkait harga, penerapan B30 ini tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku saat ini. Sesuai dengan Perpres nomor 24 tahun 2016 tentang Penghimpunan dan Penggunaan dana Perkebunan Kelapa Sawit, patokan harga Biodiesel tetap akan mengacu pada indeks pasar minyak solar.

"FT Medan Group yang menjadi proyek percontohan uji coba B30 sudah menggunakan metode NGS. Pencampuran FAME dan solar menggunakan inline blending melalui jalur pipa," kata Fuel Terminal Manager Medan Group, Anas Hasan.

Anas menambahkan, pasokan FAME untuk FT Medan Group berasal dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) PT PHPO (Permata Hijau Palm Oleo). FAME disuplai menggunakan jalur pipa karena produksi atau kilang BUBBN dekat dengan FT Medan, sehingga lebih efisien ketimbang menggunakan kapal atau mobil tangki.

B30 merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, karena emisi gas buang yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan. Selain itu, B30 juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku minyak mentah.

FAME sebagai bahan campuran B30 juga memiliki “Soap Effect”, dapat membersihkan saluran pembakaran dengan mengangkat endapan sisa pembakaran kendaraan. Sehingga memiliki pembakaran yang relatif bersih dan ramah lingkungan. []

Berita terkait
Emak-emak di Padang Kepincut Pakai Pertalite
Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Padang, Sumatera Barat, berburu pindah memakai BBM jenis pertalite.
Nataru, Pertamina MOR VII Pastikan BBM dan LPG Cukup
Pertamina MOR VII Sulawesi memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman.
Pertalite Bikin Kendaraan Bermotor Terus Terawat
Pemilik kendaraan bermotor disarankan memakai BBM pertalite atau pertamax agar mesin tetap terjaga.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu