Jakarta – Di bagian tunggal putra tenis dunia terjadi persaingan yang sengit untuk memecahkan jumlah rekor juara grand slam terutama antara Roger Federer (Swiss) dan Rafael Nadal (Spanyol). Ketua petenis ini mengoleksi 20 juara grand salam. Di belakang mereka ada Novak Djokovic (Serbia) dengan 17 juara grand slam.
Pertarungan pertama tahun 2021 terjadi di grand slam Wimbledon (Inggris) jika Australia Terbuka dibatalkan seperti tahun 2020. Direncakan turnamen Wimbledon 2021 akan berlangsung mulai tanggal 28 Juni sampai 11 Juli 2021.
Jika pandemi tidak juga reda turnamen tanpa penonton. Sampai 28 Oktober 2020 jumlah kasus virus corona di Inggris mencapai 917.575 dengan 45.365 kematian. Inggris ada di peringkat ke-9 dunia dan peringkat ke-4 di Eropa (worldometer).
Jika melihat jumlah juara di lapangan rumput (Wimbledon) ternyata dipegang Federer dengan 8 kali juara disusul Djokovic 5 dan Nadal 2. Tiga petenis kelas dunia itu akan bertarung habis-habisan untuk menambah rekor.
Bagi Federer juara di Wimbledon tahun 2021 akan menambah gelar grand slam jadi 21, begitu juga bagi Nadal. Sedangkan Djokovic, peringkat ke-1 dunia, juara di Wimbledon 2021 akan mempersempit perbedaan jumlah juara dengan Federer (peringkat ke-4 dunia), dan Nadal (peringkat ke-2 dunia).
Jika dilihat dari umur, maka perburuan gelar grand slam masih terbuka luas bagi Djokovic dengan usia 33 tahun dan Nadal 34 tahun. Sedangkan usia Federer sudah mencapai 39 tahun.
Namun, juara grand slam Federer merata di tiga turnamen yaitu Australia Terbuka 6 (lapangan keras), Wimbledon 8 (lapangan rumput) dan Amerika Terbuka (lapangan keras) 5 kemampuan Federer terukur. Dia hanya terjungkal di lapangan tanah liat (Prancis Terbuka yang juga dikenal dengan Roland Garros) dengan 1 kali juara.
Tiga juara ini juga akan menghapi lawan-lawan tangguh, seperti petenis Austria, Dominic Thiem (peringkat ke-3 dunia), petenis Yunani, Stefanos Tsitsipas (peringkat ke-5 dunia), petenis Rusia, Daniil Medvedev peringkat ke-5 dunia), dan petenis Jerman, Alexander Zverev peringkat ke-7 dunia),
Persaingan di grand slam terbuka kian ketat karena semua pemain mulai dari babak penyisihan, tidak ada lagi bye yaitu pemain seeded menunggu di babak tertentu. Itu artinya petenis unggulan pun bisa saja tumbang di babak-babak awal.
Maka, pertarungan petenis-petenis tunggal putra dunia di grand slam Wmbledon akan jadi persaingan yang sengit. []