Denpasar - Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) mendorong anggota untuk bekerjasama dengan badan usaha, seperti badan usaha milik negara (BUMN) atau badan usaha swasta melalui kerjasama B to B (B2) atau business to business sebagai alternatif pembiayaan investasi. Hal itu dikatakan oleh Direktur Bimasakti Altera, Ida Bagus Bima Sanjaya yang dikonfirmasi Tagar, Minggu 30 Agustus 2020.
"Sebagai realisasinya, Perpamsi menggandeng Bimasakti Altera, sebuah perusahaan di bidang IT untuk memfasilitasi pembuatan peraturan direksi tentang tata cara kerja sama antara BUMD air minum dengan badan usaha," ujar Ida Bagus Bima Sanjaya.
Baca Juga: Pariwisata Bali Merosot, Ekonomi Kontraksi -1,14%
Kerja sama antara Perpamsi dan Bimasakti Altera ini dituangkan dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) yang telah ditandatangani di Denpasar, Bali, pada Jumat 28 Agustus 2020. Hadir juga dalam penandatanganan MoU tersebut Edie Kusmayadi Ketua PERPAMSI se-Indonesia.
Menurut Ida Bagus Bima Sanjaya, MoU tersebut mencakup sejumlah hal. Antara lain pengembangan & pemanfaatan sistem informasi teknologi di lingkungan BUMD air minum, termasuk untuk mengintegrasikan data base sistem informasi (dash board Perpamsi).
“Dalam rangka pengembangan dan peningkatan pelayanan BUMD air, Perpamsi mendorong anggota untuk bekerjasama dengan badan usaha, seperti BUMN atau swasta melalui kerjasama B to B sebagai alternatif pembiayaan investasi,” ucap Ida Bagus Bima Sanjaya.
Ia menambahkan, cakupan lain kerja sama itu adalah dalam sisi penagihan rekening air di lingkungan Kementerian Pertahanan. Selain itu juga kerja sama untuk mengadakan pelatihan IT bagi pegawai BUMD air minum.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilangsungkan penandatanganan MoU antara PT Grunfos. MoU keduanya berisi kerja sama peningkatan sumber daya manusia (SDM) BUMD air minum berupa pelatihan perpompaan dan instrumentasi yang berbasis IoT utk memasuki era Industri 4.0.
Bima Sakti Alterra merupakan anak perusahaan dari Alterra Indonesia yang fokus dalam melayani kebutuhan bisnis perusahaan dan organisasi seperti PDAM, pemerintah daerah, rumah sakit, dan lain-lain melalui penyediaan teknologi yang dapat menunjang aktivitas operasional di Bali. Dalam kaitannya dengan PDAM, Bima Sakti Alterra memiliki sebuah produk, yaitu PDAM Pintar yang didedikasikan khusus sebagai solusi dari penyediaan sistem informasi dan data PDAM yang terintegrasi secara digital.
Simak Pula: Pengusaha Bengkel di Bali Harus Jeli Lihat Peluang
Integrasi itu mulai dari back office hingga front office, dengan menggunakan metode yang mengacu pada SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) untuk PDAM. []