Pengusaha Bengkel di Bali Harus Jeli Lihat Peluang

Pelaku usaha bengkel mobil di Bali yang secara tidak langsung terkena imbas terpuruknya industri pariwisata harus jeli melihat peluang.
Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat membuka Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), Kamis 27 Agustus 2020, memberikan semangat agar pengusaha jangan patah semangat dan harus jeli melihat peluang di tengah pandemi. (Foto: Dokumen Pemprov Bali).

Denpasar - Pelaku usaha bengkel mobil di Bali yang  secara tidai langsung juga terkena imbas terpuruknya industri pariwisata Bali karena pandemi Covid-19, harus jeli melihat peluang. Selain itu mereka  juga diminta jangan patah semangat dalam menghadapi situasi sulit di tengah pandemi.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat membuka Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) pelaku usaha bengkel yang tergabung dalam Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), di Warung Kang Zanger, Jalan Waribang Denpasar, Kamis 27 Agustus 2020.

Meski usaha-usaha lain tak terdampak langsung Covid-19, tapi saya yakin hampir semuanya kena imbas.

Baca Juga: Panduan Industri MICE Disempurnakan di Konvensi Bali 

"Jangan patah semangat, bukan sekali ini saja dunia menghadapi pandemi dan bercermin dari pengalaman di masa lalu, setiap wabah penyakit pasti punya masa dan niscaya akan segera berakhir," ujar Cok Ace di hadapan para pengusaha bengkel mobil di Bali yang beranggotakan 280 bengkel.

Kalau sebelumnya di sepanjang jalur itu, bengkel mendapat peluang perbaikan kerusakan pada bagian kopling atau kanvas rem, hal itu mungkin akan berubah pasca adanya shortcut.

Ditambahkan juga oleh Wagub Cok Ace, hampir seluruh jenis usaha yang selama ini mendongkrak perekonomian Bali saling terkait satu sama lain. Lokomotifnya adalah sektor pariwisata yang saat ini terpuruk hingga titik nadir. “Meski usaha-usaha lain tak terdampak langsung, tapi saya yakin hampir semuanya kena imbas,” ujarnya. 

Ia lantas mencontohkan jenis usaha bengkel yang sebagian konsumennya adalah mereka yang menggantungkan hidup dari dunia pariwisata. “Kalau sebelum pandemi mereka rajin ganti oli atau servis kendaraan, karena terdampak pandemi, bisa jadi kendaraannya sementara dibiarkan,” ucap Cok Ace.

Pengusaha Bengkel di BaliWakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat membuka Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) pelaku usaha bengkel yang tergabung dalam Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), di Warung Kang Zanger, Jalan Waribang Denpasar, Kamis 27 Agustus 2020. (Foto: Tagar|Dokumentasi Pemprov Bali).

Kendati menghadapi situasi yang sangat sulit, ia mengajak seluruh komponen tetap optimistis dan yakin bisa melalui pandemi. Cok Ace menambahkan, optimisme itu didasarkan pada pengalaman manusia menghadapi pandemi di masa lalu. Kala itu, dunia kedokteran belum semaju saat ini, namun buktinya manusia berhasil melewatinya.

Dalam mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih menjadi ancaman, Guru Besar ISI Denpasar ini mengajak pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang perbengkelan lebih inovatif dan cerdas melihat peluang. Pengusaha bengkel harus jeli melihat perubahan khususnya terkait infrastruktur jalan. 

Cok Ace lantas mencontohkan kehadiran beberapa titik shortcut di sepanjang jalur Denpasar-Buleleng yang pasti akan berdampak pada kondisi kendaraan. “Kalau sebelumnya di sepanjang jalur itu, bengkel mendapat peluang perbaikan kerusakan pada bagian kopling atau kanvas rem, hal itu mungkin akan berubah pasca adanya shortcut,” cetusnya.

Jika cerdas melihat peluang, ia yakin pelaku usaha masih bisa bertahan di tengah pandemi. Sekalipun yang dihasilkan tak sebanyak saat situasi normal sebelum pandemi Covid-19.

Pada bagian lain, Panglingsir Puri Ubud ini juga menginformasikan beberapa upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Upaya tersebut antara lain berupa pemberian bantuan stimulus bagi sektor pendidikan, koperasi, UMKM dan sektor informal.

Sementara itu, Ketua PBMB I, Komang Gede Tilik Juli Hartawan menginformasikan bahwa organisasi yang dipimpinnya beranggotakan pengusaha bengkel kategori UMKM. Beranggotakan 280 pengusaha bengkel, PBMB fokus pada sejumlah kegiatan di bidang sosial dan kemanusiaan. Selama ini PBMB rutin melaksanakan bakti sosial pemberian servis gratis bagi pemedek saat karya di Pura Agung Besakih.

“Kami memang himpunan bengkel-bengkel kecil, tapi ingin melakukan hal-hal besar,” katanya. Melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan, saat ini keberadaan PBMB Bali mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Simak Pula: Pariwisata Bali Belum Penuhi Kriteria Dibuka Kembali

Terkait dengan Rapimda, ia menyebut kegiatan ini bertujuan menyusun program yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahun ke depan. Rapimda PBMB dihadiri pula oleh Kadis Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda dan Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali I Wayan Mardiana. Pembukaan Rapimda ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang juga duduk sebagai Dewan Kehormatan PBMB. []

Berita terkait
Mensos Harap Bansos Gairahkan Pariwisata Pulau Bali
Mensos Juliari berharap, berbagai bantuan sosial yang dikucurkan pemerintah, efektif menggairahkan kembali industri wisata di Pulau Bali.
Apakah Pariwisata Bali Siap Terima Wisatawan Asing
Di tengah pandemi virus corona baru yang masih menggeliat di dunia pariwisata Bali dikabarkan akan membuka diri untuk wisatawan asing
Youtuber Tina Bule Bantu Dongkrak Pariwisata Bali
Pemerintah Provinsi Bali menggandeng youtuber, Tina Bule untuk mempromosikan sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja