Jakarta - Nama Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dinilai cocok menduduki pucuk pimpinan korps Bhayangkara dikarenakan dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Etos Indonesian Institute, Iskandarsyah mengatakan, jenderal bintang tiga tersebut punya chemistry paling dekat dan lekat ke Jokowi karena pernah menjadi ajudannya.
“Jabatan Kapolri adalah hak prerogatif presiden. Presiden merasa nyaman dengan siapa? Chemistry-nya cocok dengan siapa?” ujar Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 31 Desember 2020.
Dia lama mengawal presiden, sejak Jokowi masih wali kota, gubernur, dan puncaknya saat jadi presiden sebagai ajudannya Presiden Jokowi.
Baca juga: Profil Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri Usulan Kompolnas
Diketahui masa jabatan Jenderal Pol Idham Azis sebagai kapolri tinggal menghitung hari. Hal tersebut, membuat beberapa nama perwira tinggi polri bermunculan digadang-gadang sebagai pengganti.
“Kalau melihat dari sisi itu, Komjen Pol Listyo Sigit jelas jadi pemenangnya. Dia lama mengawal presiden, sejak Jokowi masih wali kota, gubernur, dan puncaknya saat jadi presiden sebagai ajudannya Presiden Jokowi,” tuturnya.
Menurut Iskandar, selain soal chemistry, Listyo Sigit juga memiliki jejak rekam yang moncer sebagai anggota Polri.
Selain itu, kelebihan Listyo Sigit lainnya ialah kedekatan emosionalnya yang terbangun baik dengan para ulama Banten saat dia menjabat kapolda di sana.
“Terlepas dari soal pilihan senior junior Akpol, figur Listyo Sigit tak dipungkiri adalah unggulan utama yang sangat mungkin dipilih Presiden Jokowi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis. Dan saya sendiri termasuk yang meyakini hal itu terjadi,” katanya.
Baca juga: Amien Rais Jagokan Listyo Sigit Prabowo Suksesi Kapolri Idham Azis
Ia menuturkan, meski Listyo tergolong junior daripada kandidat lainnya. Namun hal tersebut sudah bukan lagi menjadi pertimbangan yang urgen di masa pemerintahan Jokowi.
“Toh, juga sudah ada contoh junior senior Akpol tak berlaku untuk jabatan kapolri di masa Jokowi. Jenderal Tito Karnavian adalah contohnya,” ujar Iskandar. []