Jakarta - Pradi Supriatna, Wakil Wali Kota yang terjun dalam pesta demokrasi tahun 2020 untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok kedepannya. Bukan tanpa alasan, pada debat publik putaran kedua ia mencurahkan segenap isi hatinya. Atas kesenjangan dan kesemana-menaan yang diterima semasa menjabat Wakil Wali Kota Depok.
"Selama 4 setengah tahun saya berada di pemerintahan kota Depok sebagai Wakil Wali Kota kewenangan saya terbatas, atau bisa dibilang dibatasi," kata Pradi membuka pemaparan visi misinya dalam debat publik putaran kedua yang ditampilkan Senin malam, 30 November 2020.
Ketimpangan yang ia saksikan dan dialami sendiri olehnya menjadi sebuah energi yang mendorongnya untuk bangkit demi Kota Depok. "Ini tidak bisa dibiarkan," ujarnya.
Selama 4 setengah tahun saya berada di pemerintahan kota Depok sebagai Wakil Wali Kota kewenangan saya terbatas
Pada kesempatan itu Pradi membeberkan hal-hal yang selama ini menjadi beban pikirannya. Mengenai pembangunan, kebijakan-kebijakan serta kondisi masyarakat Depok yang lambat laun memprihatinkan.
"Saya merasakan pembangunan berjalan lambat, banyak kebijakan dibuat ke arah yang tidak tepat," kata Pradi.
Pradi menggandeng Afifah Alia sebagai calon Wakil Wali Kota Depok. Pasangan calon nomor urut 1 ini hadir dan menawarkan pembaruan, perubahan untuk Kota Depok menjadi lebih baik lagi.
"Kota Depok membutuhkan pemimpin yang berani menciptakan pembaruan dan berani membawa perubahan. Menawarkan perubahan dan berkomitmen membenahi Depok," kata Pradi. []
Baca juga:
- Niat Jual Nama Habib Rizieq, Idris Malah Kena Covid
- Idris, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid yang Teledor
- Positif Covid, Idris Mau Jadi Panutan? Urus Diri Saja Tak Bisa