Permintaan Dunia Tinggi, KKP Tingkatkan Budi Daya Udang

Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha untuk mengembangkan klaster budi daya udang yang memiliki potensi besar.
Udang vaname hasil panen petambak Cirebon. (Foto: Tagar/Charles)

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha untuk mengembangkan klaster budi daya udang yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan didorong menjadi industri. Sebab, kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, ini melihat dari kebutuhan konsumsi dunia terhadap udang yang sangat tinggi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan  berusaha mendongkrak investasi budi daya udang.

"Karena kebutuhan dunia akan udang sangat tinggi. Per hari ini dunia membutuhkan lebih dari 13 juta ton, Indonesia belum sampai 1 juta ton, kita masih nomor tujuh di bawah India," kata Edhy dalam sambutannya pada Jakarta Food Security Summit yang digelar Kadin Indonesia secara daring, Kamis, 19 November 2020, seperti dikutip dari Antara.

Edhy mencatat, di tengah pandemi Covid-19, kinerja ekspor perikanan masih tumbuh positif dengan nilai ekspor peridoe Januari-September 2020 mencapai US$ 3,76 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 7,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara, kata dia, kalau dilihat dari komoditas, udang juga memiliki nilai eskpor terbesar dengan poris 39,78 persen dan diikuti tuna/cakalang/tongkol sebesar 14,07 persen. Kemudian, ada cumi/sotong/gurita sebanyak 8,8 persen, rajungan/kepiting 7,13 persen, serta rumput laut mencapai 5,51 persen.

Edhy menjelaskan sebagai negara penghasil udang sangat besar, Indonesia mempunyai potensi. Hanya saja produksinya masih terbilang kecil. Untuk itu, budi daya udang windu maupun udang galah bisa dikembangkan secara maksimal ke depannya.

Selain itu, KKP juga berusaha mendongkrak investasi budi daya udang. Menurut Edhy, berkembangnya tambak udang di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Garut, dan Cianjur menjadi bukti pihak swasta sudah tertarik untuk berinvestasi bisnis udang di Tanah Air.

"Saya berharap ini akan memicu bagi masuknya investasi lainnya yang sejenis sehingga industri udang nasional akan semakin maju dan produk Indonesia semakin meningkat dan berkualitas," ucap Edhy Prabowo.

Namun, kata dia, saat ini produk perikanan Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. salah satunya belum memenuhinya standar kualitas pasar ekspor terutama Jepang. []

Berita terkait
Senyum Warga Raja Ampat, Terima Bantuan dari KKP
Bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tiba di Desa Arborek, Kecamatan Miosmansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
KKP Siapkan Rp 111,2 M Restorasi 6 Terumbu Karang di Bali
Edhy Prabowo berharap Pantai Pandawa Nusa Dua, Badung, Bali bisa menjadi trigger bagi daerah lain untuk mewujudkan restorasi.
Hari Pangan Sedunia, KKP: Perikanan Solusi Pandemi
Sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi solusi mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah pandemi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.