Makassar - Pelatih Bojan Hodak memiliki permintaan khusus saat menangani PSM Makassar. Dia ingin asisten pelatih yang mendampinginya merupakan mantan pemain. Permintaan itu langsung dipenuhi manajemen PSM.
Hodak mengajukan beberapa persyaratan bagi asisten pelatih yang akan mendampingi dirinya untuk meracik dan meramu strategi tim. Apalagi PSM akan melakoni Liga 1 2020 dan Piala AFC yang diharapkan bisa mengukir prestasi di dua kompetisi itu.
Permintaan itu tak lain latar belakang para asistennya yang harus mantan pemain. Persyaratan itu sudah diajukannya sebelum dia mencapai kesepakatan dengan PSM.
Atmosfer di liga Indonesia tidak berbeda dengan di liga Malaysia. Kecintaan terhadap sepak bola sangat besar
"Persyaratan asisten pelatih harus mantan pemain sepak bola. Ini yang saya jelaskan," ujar Hodak
Permintaan itu segera dipenuhi manajemen PSM. Klub langsung bergerak dengan merekrut para asisten yang sebelumnya pernah menjadi pemain.
Dari perburuan itu terpilihnya Hendro Kartiko, mantan kiper tim nasional, Syarif Usman, dan Herry Setiawan. Mereka yang akan mendampingi pelatih kepala tim Juku Eja selama satu musim ke depan.
Hodak tampaknya puas dengan para asisten. Apalagi mereka memang berlatar belakang pemain. Bahkan Hendro merupakan eks kiper timnas dan pernah bermain di PSM.
Hodak Tak Butuh Waktu Lama Sesuaikan Diri
Meski baru pertama kali mengarungi sepak bola Indonesia, namun Hodak optimistis tidak butuh waktu lama menyesuaikan diri. Menurutnya atmosfer sepak bola di Indonesia hampir sama dengan Malaysia.
Kecintaan terhadap olahraga ini sangat besar. Hal ini dapat terlihat ketika timnas Malaysia dan Indonesia bertanding di event internasional. Atmosfer pertandingan sangat dirasakan mulai dari luar hingga ke dalam stadion.
"Atmosfer di liga Indonesia tidak berbeda dengan di liga Malaysia. Kecintaan terhadap sepak bola sangat besar. Atmosfer dan dukungan suporter yang datang ke stadion juga sangat penting bagi tim,” kata Hodak yang menggantikan Darije Kalezic ini.
Hodak, sebelumnya menghabiskan sebagian karier melatihnya di beberapa klub di Malaysia. Bahkan dirinya sempat menangani timnas Malaysia U-19.
Pelatih asal Kroasia ini sudah tidak asing lagi dengan persepakbolaan di Asia Tenggara. Hal itu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan manajemen PSM untuk menangani tim di musim 2020. Pasalnya pengganti Kalizec harus memiliki pengalaman dan menguasai sepak bola Asia, khususnya Asia Tenggara. Pasalnya tim juga berlaga di Piala AFC.
Hodak menuturkan setelah tidak menangani timnas U-19, dia memang berharap bisa melatih klub di Indonesia. Dirinya kemudian menemukan PSM Makassar yang merupakan salah satu tim kuat di Indonesia. Setelah menerima tawaran PSM, dirinya memutuskan hijrah ke Makassar.
"Saat itu saya mencari tim kuat dan PSM adalah salah satu tim terkuat dari lima tim di Indonesia yang saya lihat. CEO klub menjelaskan visi dan targetnya. Saya percaya mampu memberikan sesuatu untuk tim ini,” kata Hodak. []