Permadi Arya Buktikan Warga Jakarta Tak Patuhi Anies Baswedan

Permadi Arya menemui orang-orang Jakarta, membuktikan apa warga DKI mematuhi Anies Baswedan yang meminta diam di rumah agar tidak tertular corona.
Permadi Arya. (Foto: Screenshot video Permadi Arya)

Jakarta - Aktivis media sosial Permadi Arya yang populer dengan sebutan Abu Janda berjalan-jalan di Jakarta, berbicara dengan orang-orang, membuktikan apakah warga DKI mematuhi Gubernur Anies Baswedan, agar berdiam diri di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Permadi Arya merekam dalam video, hasil wawancaranya dengan orang-orang, mengunggahnya di akun Twitter @permadiaktivis, Minggu, 15 Maret 2020.

"Hari ini hari kedua saya turun ke jalan untuk mengecek apakah peringatan dari Pak Gubernur sampai ke warga. Di wilayah pedagang kaki lima di daerah Arteri Pondok Indah, masih ada ramai pedagang, pembelinya juga datang ramai," kata Permadi dalam video tersebut.

Ia kemudian mendekati seorang laki-laki berkulit gelap, rambut keriting, memakai kaos hijau.

"Bapak pernah dengar virus corona?" kata Permadi kepadanya.

"Ya, kenapa?" jawab si kaos hijau.

"Takut sama virus corona?"

"Enggak, enggak takut, kenapa mesti takut?"

Berikutnya, Permadi menghampiri dua ibu, satu memakai jilbab hitam, satu jilbab merah.

Permadi bertanya kepada ibu jilbab hitam, "Ibu pernah dengar virus corona, enggak?"

"Dengar," jawab si ibu.

"Ibu kagak takut virus corona?"

"Kagak."

Enggak, enggak takut, kenapa mesti takut?

Permadi selanjutnya menemui laki-laki berperut gendut, bertopi. "Abang pernah dengar virus corona gak, Bang?"

"Sering, dari Wuhan itu."

"Abang kagak takut virus corona?"

"Kagak."

"Itu kata gubernur, katanya kan sebaiknya diam di rumah dulu, hindari keramaian."

"Itu kan katanya."

"Jadi kagak takut, Bang?"

"Kagak."

Permadi kemudian mendekati laki-laki berkaos biru, memakai topi putih.

"Abang pernah dengar virus corona, gak?"

"Ya."

"Terus Abang gak takut virus corona?"

"Enggak."

"Kok gak takut, Bang?"

"Kan bisa disembuhkan."

Permadi berjalan lagi, menghampiri seorang laki-laki berkemeja putih. "Enggak pernah dengar virus corona?"

"Pernah melihat, Pak."

"Melihat pernah? Kayak gimana bentuknya virus corona?"

Laki-laki berkemeja putih itu menjawab, tapi tidak jelas apa yang ia katakan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar jumpa pers, menyampaikan beberapa arahan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Arahan Anies Baswedan yaitu.

1. Aturan berkendara dengan sistem ganjil genap ditiadakan sampai batas waktu yang belum ditentukan, agar warga tidak memakai kendaraan umum. Agar warga memakai kendaraan pribadi, sehingga tidak bersentuhan dengan orang banyak yang tidak jelas riwayat perjalanan sebelumnya.

2. Menyarankan kepada seluruh pelaku usaha untuk membuat kebijakan karyawan bekerja di rumah.

3. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan satu gedung di rumah sakit Duren Sawit, khusus untuk menangani corona.

4. Kebijakan libur sekolah artinya belajar di rumah, diam di rumah, bukan liburan atau jalan-jalan ke public space. Libur sekolah selama dua pekan, 16-29 Maret 2020. []

Baca juga:

Berita terkait
Anies Baswedan Bicara Skenario Hadapi Sebaran Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan aturan sebagai bagian dari skenario menghadapi situasi terburuk penyebaran virus corona Covid-19.
Denny Siregar: Anies Baswedan Cuma Berpikir Dapat Tepuk Tangan
Pak Jokowi lambat amat tangani corona. Lihat tuh Anies Baswedan, cepat banget bereaksi. Tulisan Denny Siregar.
Soal Corona, Ernest Prakasa Minta Anies Taati Jokowi
omedian Ernest Prakasa meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk menaati instruksi Presiden terkait penanganan virus corona.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.