Permadi Arya Ajak Tak Boikot Produk Prancis, FPI: Sampah Peradaban

Permadi Arya atau Abu Janda dianggap sampah peradaban oleh Sekum FPI Munarman karena ajak tak boikot produk Prancis di saat pemimpin dunia marah.
Permadi Arya atau Abu Janda dianggap sampah peradaban oleh Sekum FPI Munarman karena ajak tak boikot produk Prancis di saat pemimpin dunia marah. (Foto: Antara/Boyke Watra)

Jakarta - Semakin banyak pemimpin dunia mengecam tindakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina Islam dan Nabi Muhammad. Hal itu pun memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh dunia Islam, bahkan timbul kampanye untuk memboikot produk Prancis.

Namun, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda justru diketahui secara sengaja menyambangi restoran Prancis, Cafe de Paris. 

FPI: Waduh... sampah peradaban enggak layak.

Dalam postingannya di akun Twitter @permadiaktivis1, dia menyinggung sangat tidak tepat apabila banyak pihak memboikot produk Prancis. Dalihnya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umat Islam untuk memaafkan para penghinanya.

Baca juga: Munarman FPI: Kasus Hukum Rizieq Shihab Tersangka Sudah SP3

Abu JandaPermadi Arya atau Abu Janda dianggap sampah peradaban oleh Sekum FPI Munarman karena ajak tak boikot produk Prancis. (foto: Twitter).

"Orang pada boikot produk Prancis, saya hari ini makan di resto Prancis. Karena Nabi Muhammad SAW mengajarkan saya umatnya agar memaafkan penghinanya. Selamat hari #SumpahPemuda," cuit Permadi, dikutip Tagar, Jumat, 30 Oktober 2020.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman tidak habis pikir dengan sikap Permadi Arya. Padahal, sudah jelas peryataan Presiden Macron mendapat kecaman dimana-mana.  

"Waduh... sampah peradaban enggak layak bahkan untuk dikomentari," ucap Munarman secara singkat kepada Tagar, Jumat, 30 Oktober 2020.

Baca juga: Rizieq Shihab Mau Revolusi, FPI Ungkit Revolusi Mental Jokowi

Lantas Munarman memberitahukan, bahwasannya akan ada demonstrasi yang digalang FPI, Persaudaraan Alumni (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di depan Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat pada 2 November 2020 mendatang.

Menurut mereka, penghina Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, serta ajaran Islam adalah suatu bentuk tindak kejahatan yang harus dihukum seberat mungkin.

"Menampilkan karikatur nabi dan mendukung tindakan menampilkan gambar nabi adalah merupakan tindakan merendahkan dan melecehkan Nabi Muhammad. Tindakan tersebut adalah bentuk kejahatan dan kebiadaban," kata FPI dan PA 212 dalam keterangan yang diterima Tagar dari Munarman.

"Sangat disayangkan, di saat umat Islam sedang merayakan kemuliaan Nabi Muhammad pada bulan kelahiran beliau ini, sebagian kaum kafir harbi melakukan tindakan-tindakan yang jelas-jelas memusuhi nabi dan agama Islam.

Berikut sikap resmi Front Pembela Islam:

1. Mengutuk keras tindakan Syarrul-bariyyah Emanuel Macron yang mempromosikan kebencian terhadap Islam.

2. Semoga engkau Emanuel Macron sang Syarrul-bariyyah segera mati dalam kehinaan.

3. Mengajak umat Islam untuk bangkit dari ketertindasan peradaban jahiliyyah modern yang menempatkan Islam sebagai musuh. []

Berita terkait
Munarman FPI Ingatkan Pihak Istana soal Kaum Ruwaibidhah
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menganggap pihak Istana sebagai kaum ruwaibidhah dan tidak perlu diseriusi.
Ray Rangkuti Setujui FPI: Ajakan Revolusi Dijamin Konstitusi
Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai pengumuman Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) soal revolusi Rizieq Shihab dijamin konstitusi.
FPI Sebut Rizieq Shihab Pimpin Revolusi, Ray: Boleh-boleh Saja
Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengapresiasi pernyataan pihak Front Pembela Islam bahwa Habib Rizieq Shihab akan pimpin revolusi.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.