Perjuangan Agung Hercules Melawan Kanker Otak

Perjuangan Agung Hercules melawan kanker otak glioblastoma stadium empat berujung kematian. Dia meninggal dunia pada 1 Agustus 2019.
Agung Hercules. (Foto: Twitter/@godiivaaa)

Jakarta - Perjuangan Agung Hercules melawan kanker otak berujung kematian. Akibat kanker otak glioblastoma stadium empat, pria kelahiran 9 Februari 1977 menghembuskan napas terakhirnya di RS Dharmais Jakarta Barat pada 1 Agustus 2019.

Sejak mengetahui penyakit yang dideritanya itu, Agung Hercules sempat menjalankan pengobatan di Rumah Sakit Dharmais. Tak menyangka penyakit tersebut menyerang Agung sejak satu tahun.

Berjuang melawan penyakit ganas tersebut, pria kelahiran Malang ini sudah melakukan operasi sebanyak tiga kali pada 16 Juni 2019. Agung sempat menyampaikan dirinya mengidap kanker glioblastoma stadium empat.

Dari kabar sakitnya itu, nyatanya menyita perhatian masyarakat dengan penampilan Agung yang drastis berubah pada Juni 2019 lalu. Apalagi, saat melihat foto pertama Agung diposting oleh Isa Bajaj dalam akun pribadi Instagram. Terlihat, penyakit tersebut membuat badannya mulai kurus dan lemah. Namun dengan kanker otak yang dialaminya, tak membuat pelantun lagu ''Astuti'' menyerah.

Meski mengidap penyakit mematikan, Agung selalu menebarkan senyum dan keceriaan disekitarnya. Setelah operasi, Agung menjalankan rangkaian kemoterapi. Kemoterapi pertama dijalani Agung dengan 33 radiasi.

Berbagai upaya penyembuhan dilakukan oleh Agung. Bukan hanya melalui medis, komedian ini juga menempuh sejumlah treatment atau perawatan fisik. Agung bermain gitar untuk melatih memorinya, olahraga panahan dan berjalan di kolam renang untuk melatih pernapasan juga dilakukan.

Dari berbagai upaya pengobatan yang dilakukan pemilik bakso barbel itu, ternyata dokter sempat menyatakan sel kanker yang ada di dalam tubuh Agung sudah bersih. Itu berdasarkan keterangan dari Indra Bekti kepada para awak media.

"Kemarin dikasih tahu sama istrinya bahwa memang sudah sempat bersih, tapi Allah punya jalannya. Insya allah khusnul khotimah,” kata Bekti.

Tak disangka setelah menjalankan rangkaian pengobatan kanker otak, pemilik nama asli Agung Santoso harus menghadap Sang Ilahi pada Kamis, 1 Agustus 2019.

Mungkin hingga sekarang ini, masyarakat mempertanyakan glioblastoma yang membuat Agung Hercules meninggal dunia.

Glioblastoma juga dikenal dengan sebutan glioblastoma multiforme (GBM). Penyakit ini merupakan tumor otak atau glioma yang berkembang dengan sangat cepat.

Memang glioblastoma termasuk dalam tumor ganas atau sering disebut kanker stadium empat. Penyakit ganas ini sebagian besar sel tumor akan bereproduksi dengan membelah diri pada waktu tertentu.

Penyakit ini bisa terbentuk dari perkembangan abnormal sel otak (astrosit), yang berfungsi menjaga kesehatan sel saraf otak. Kanker jenis ini pada umumnya menyerang orang dewasa. Namun, tak menutup kemungkinan juga terjadi dengan anak-anak.

Gejala yang ditumbulkan dari penyakit ini memang berbeda-beda. Itu karena bergantung pada otak mana yang diserang tumor tersebut. Tetapi secara umum, glioblastoma memiliki sejumlah gejala, sebagai berikut:

- Sakit kepala yang tak kunjung hilang, pada beberapa tipe akan memburuk di waktu pagi.

- Penglihatan ganda atau kabur

- Mual dan muntah

- Kehilangan nafsu makan

- Perubahan mood dan sifat

- Penurunan kemampuan berpikir dan belajar

- Kejang

Jika tumor ini sudah berkembang hingga menyerang saraf-saraf tertentu, penderitanya akan mengalami beberapa gejala seperti lemas atau perubahan mimik wajah, hilangnya koordinasi, atau bahkan kemampuan mengingat.

Jenis penyakit ini juga dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa bagi si penderita. Tetapi, itu baru terlihat apabila sel tumor sudah berkembang di bagian otak hingga dapat mempengaruhi fungsi dari otak tersebut. Akibatnya, pasien akan kesulitan dalam berbicara atau memahami pembicaraan.

Tidak ada cara untuk mencegah kanker otak. Tetapi, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi risiko kanker otak dengan cara berikut ini:

1. Hindari paparan pestisida dan insektisida.

2, Hindari paparan bahan kimia karsinogenik.

3. Hindari merokok.

4. Hindari paparan radiasi yang tidak perlung tidak perlu

Hingga sekarang ini memang belum diketahui secara pasti bagaimana penyebab tumor otak itu bisa terjadi. Namun, yang hanya bisa dilakukan oleh manusia adalah memperkecil peluang dan risiko terkena penyakit itu.

Memperkecil risiko tumor pada otak, hanyalah dengan cara menerapkan pola hidup sehat, berolahraga dengan rutin, meninggalkan kebiasaan merokok, dan mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga:


Berita terkait