Perjalanan Karier Musisi Glenn Fredly

Kabar meninggalnya musisi berdarah Maluku Glenn Fredly mengejutkan industri musik Tanah Air. Berikut perjalanan karier musisi Indonesia itu.
Penyanyi Glenn Fredly. (Foto: Instagram/@glennfredly309)

Jakarta - Kabar meninggalnya musisi berdarah Maluku Glenn Fredly mengejutkan industri musik Tanah Air. Pria kelahiran Jakarta 44 tahun silam ini mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 8 April 2020 di Rumah Sakit Setia Mitra pukul 18.00 WIB akibat sakit meningitis atau radang selaput otak yang dideritanya. 

Glenn Fredly semasa hidupnya selalu menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat Indonesia karena memiliki suara merdu dan berkarakter. Sehingga, talentanya itu patut untuk diacungkan jempol. Bagaimana perjalanan karier musisi Glenn Fredly hingga namanya membekas di hati penggemarnya?

1. Karier Musik

Glenn mengawali karier bermusiknya dengan bergabung bersama grup band Funk Section sebagai vokalis. Setahun setelah lulus SMA, tepatnya pada 1995, bersama Funk Section, glenn merilis album eksklusif.

Namun tiga tahun kemudian, Glenn memilih bersolo karier dengan bernaung di bawah Sony Music Indonesia. Bersama produser Aminto Kosin, pria kelahiran 30 September 1975 itu merilis album debut solonya bertajuk Glenn (1998). Album Glenn laku keras. Bahkan salah satu lagu dalam album itu, Mobil Mama menjadi hits di Malaysia.

Setelah album pertamanya sukses di pasaran, dua tahun kemudian, alumni Fakultas Komunikasi Universitas Moestopo ini kembali meluncurkan album keduanya berjudul "Kembali (2000)". Di album keduanya beberapa lagu seperti Salam Bagi Sahabat dan Kasih Putih menjadi hits di Indonesia.

Tahun 2003 menjadi awal popularitas Glenn. Pada tahun itu, album ketiganya yang bertajuk Selamat Pagi Dunia meledak melebihi album-album sebelumnya. Sejumlah lagu menjadi hits seperti Terpesona, Januari, Sekali Ini Saja, Tetes Embun, dan Aku Masih Di Sini. Bahkan setahun setelah perilisannya, pihak Sony Music Indonesia membuat album repackage yang dikemas dengan bonus VCD karaoke dan Unplugged Live Performance.

Di tahun-tahun selanjutnya, Glenn tetap produktif membuahkan album di antaranya, Aku & Wanita (2006), Happy Sunday (2007), Private Collection (2008), Lovevolution (2010), Luka, Cinta, dan Merdeka (2012), serta Romansa ke Masa Depan (2019).  

Dedikasinya pada industri musik Indonesia membawanya meraih penghargaan pada sejumlah ajang penganugerahan di antaranya, kategori lagu terbaik dan penyanyi pria terbaik kategori musik R&B pada ajang Anugerah Musik Indonesia (2001), AMI Awards untuk Artis Solo Pria Pop Terbaik (2005), AMI Award untuk Karya Produksi Jazz Terbaik (2006), AMI Awards untuk Karya Produksi Kolaborasi Terbaik (2019), dan sebagainya.   

Melalui musik, Glenn mencurahkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan kehidupan sosial. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kali berpartisipasi dalam konser amal seperti Soul For Indonesian Earth pada 7 Juli 2007. 

Selain itu, finalis Asian Songs Festival 1996 ini juga pernah membawakan sebuah lagu berjudul Kita Untuk Mereka (2005) yang dipersembahkan untuk korban-korban tsunami di Aceh. 

Lagu tersebut dinyanyikan oleh sejumlah musisi berbakat Indonesia yang tergabung dalam kelompok Indonesian Voices seperti Rio Febrian, Fadly Padi, Duta Sheila on 7, Kikan Cokelat, Vina Panduwinata, Ahmad Albar, Tia AFI, Syahrini, Ruth Sahanaya, dan sebagainya.

Tak hanya itu, pada 2011 bersama Ras Muhamad, Glenn membawakan sebuah lagu berjudul "Tanah Perjanjian" sebagai bentuk keprihatinannya terhadap masalah sosial dan keadilan di Papua. Lagu tersebut dibagikan secara gratis di situs Rolling Stone Indonesia.

Di tahun 2013, Glenn bersama Sandy Sandhoro dan Tompi membentuk sebuah grup vokal bernama Trio Lestari. Bersama kedua sahabatnya itu, Glenn sukses melahirkan album debut mereka bertajuk Wangi (2014).

Sebagai musisi, Glenn pernah beberapa kali menggelar konser musik. Dalam rangka perayaan 17 tahunnya bermusik, dia mengadakan sebuah konser bertajuk Cinta Beta pada 2012. Konser yang dihadiri sekitar 5.000 penonton ini berkonsep Indonesia Timur. Tiga tahun kemudian, Glenn kembali menggelar konser 20 tahunnya berkiprah di dunia musik dengan tur ke 20 kota di Indonesia.

Pada 30 September 2017, Glenn membuat "Konser #TNDMT" untuk Slank di Gandaria City Hall, Mall Gandaria City, Jakarta. Dalam konser tersebut, Glenn menggandeng sejumlah musisi dengan latar belakang genre yang berbeda seperti, Bertha, Harry Pochang, Dewa Budjana, Tompi, Bonita, hingga rapper Yacko dan Young Lex. Tak hanya itu, konser tersebut juga turut dimeriahkan oleh komika Sakdiyah Ma'ruf dan jurnalis senior Najwa Shihab.  

2. Karier Perfilman

Pada 2005, Glenn digaet produser film Erwin Arnada untuk mengisi soundtrack dalam film Cinta Silver (2005). Lalu pada 2011, dia juga pernah tampil sebagai aktor dalam film kontroversial "?" karya sutradara Hanung Bramantyo. Sejak saat itu, Glenn mulai tertarik dengan dunia perfilman.

Pada 2014, ayah satu anak ini mulai menjajaki Industri berfilman dengan memproduseri sejumlah film Tanah Air, seperti Cahaya dari Timur (2014), Filosofi Kopi (2015), dan Surat dari Praha (2016).

3. Kehidupan Pribadi

Pada 3 April 2006, Glenn menikah dengan salah satu diva Indonesia Dewi Sandra. Namun pernikahan keduanya tak berlangsung lama, pada 2009 Glenn dan Dewi memutuskan bercerai. 

Pada 19 Agustus 2019, Glenn kembali membangun biduk rumah tangga bersama penyanyi dangdut Mutia Ayu. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo.

Sebelum tutup usia, pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini sempat mendirikan label musiknya sendiri yang diberi nama Musik Bagus. Dia pernah memproduseri beberapa musisi pendatang baru seperti Gilbert Pohan, Tiara, Degrasia, dan Yura Yunita.

Aktivitas terakhirnya, Glenn tengah menggalang dana untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok beberapa kalangan masyarakat yang masih harus bekerja di tengah pandemi Covid-19 seperti pedagang asongan, ojek online, penjual bahan makanan di pasar, dan sebagainya.

Glenn membuka kesempatan bagi siapapun untuk berdonasi melalui laman kitabisa.com/glennlawancovid19.

"Mereka bergantung pada pemasukan harian, dan tentu akan sulit untuk memenuhi kebutuhan jika harus menetap di rumah. Dalam kondisi seperti ini, pemasukan mereka juga turun drastis karena tak banyak orang yang beraktivitas di luar rumah. Risiko mereka terpapar Covid-19 pun semakin tinggi. Mereka sangatlah rentan, baik dari kesehatan maupun ekonomi," tulis Glenn melalui laman kitabisa.com. []

Baca juga:


Berita terkait
Iwan Fals Ungkap Kenangan Bersama Glenn Fredly
Musisi Iwan Fals mengenang pertemuan terakhirnya dengan Glenn Fredly yang terjadi belum lama ini di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tahun 2020 Glenn Fredly Awali Konser di Surabaya
Glenn Fredly akan mengawali tahun 2020 dengan konser di Surabaya. Ia akan membawakan 23 lagu.
Edo Kondologit-Glenn Fredly-Tompi Merindukan Persatuan
Sejumlah musisi Tanah Air merindukan persatuan Indonesia. Maka itu pada Oktober mendatang, rencananya, mereka bertiga akan menggelar konser musik.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.