Jakarta – Di saat pandemi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) terus melonjak dengan tajam, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika mengeluarkan pedoman khusus untuk merayakan Thanksgiving atau Hari Bersyukur pada tanggal 26 November 2020.
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 20 November 2020 menunjukkan jumlah kasus virus corona di AS mencapai 12.070.712 dengan 258.333 kematian. Dua negara bagian dengan kasus di atas 1 juta yaitu Texas 1.147.276 dan California 1.080.261. Kasus harian tertinggi dilaporkan tanggal 19 November 2020 sebanyak 192.186.
Kepada stasiun televisi CNBC, manajer insiden Covid-19 CDC, Dr Henry Walke, mengatakan hari raya tersebut adalah saat yang penting untuk berhati-hati. "Tidak ada saat yang lebih penting daripada sekarang bagi setiap orang Amerika untuk melipatgandakan upaya kita dalam menjaga jarak, mencuci tangan, dan yang paling penting, memakai masker," katanya.
Selain itu, CDC merekomendasikan perayaan dilakukan hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah. CDC mendesak agar jumlah orang, tuan rumah maupun tamu, dibatasi; mengadakan acara di luar ruangan; dan membersihkan dan mendesinfektan secara menyeluruh.
Jika acara kumpul-kumpul tidak bisa diadakan di luar ruangan, CDC menyarankan agar menjaga sirkulasi udara dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin. CDC juga merekomendasikan agar tidak membiarkan tamu masuk ke area di mana makanan atau minuman sedang disiapkan.
CDC mendesak penggunaan "sekali pakai untuk misalnya saus, wadah makanan, piring, dan sendok garpu." Thanksgiving biasanya merupakan salah satu periode perjalanan tersibuk di Amerika, tetapi untuk tahun ini CDC tidak menyarankannya (ka/lt)/voaindonesia.com. []