Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperingatkan perayaan Natal tahun ini bisa berubah jadi kesedihan jika orang-orang gagal bersikap waspada terhadap risiko penularan virus corona (Covid-19) selama musim liburan Natal. Sikap waspada adalah menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.
Sekjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan jumlah kematian akibat pandemi virus corona melonjak dan mendesak orang agar berhati-hati dengan rencana musim liburan mereka.
"Musim perayaan adalah waktu untuk bersantai dan merayakan tapi .... perayaan bisa dengan cepat berubah menjadi kesedihan jika kita gagal mengambil tindakan pencegahan yang tepat," kata Dr Tedros dalam konferensi pers, Jumat, 11 Desember 2020.
Dr Tedros mengingatkan sementara kita bersiap untuk merayakan Natal selama beberapa minggu mendatang, mohon, pertimbangkan rencana kita dengan hati-hati. Jika kita tinggal di daerah dengan transmisi tinggi, mohon lakukan setiap tindakan pencegahan untuk tetap menjaga keamanan diri kita dan orang lain. "Itu bisa menjadi hadiah terbaik yang bisa kita berikan - hadiah kesehatan," ujar Dr Tedros
Lebih lanjut Dr Tedros mengatakan telah terjadi peningkatan 60% kasus kematian akibat penyakit pernapasan ini selama enam minggu terakhir di seluruh dunia.
“Namun, beberapa benua menyaksikan lonjakan jumlah kematian yang lebih besar daripada yang lain,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.
Menurut Van Kerkhove, telah terjadi peningkatan hampir 100% jumlah kematian per minggu di wilayah Eropa selama enam minggu terakhir, peningkatan 54% di benua Amerika dan 50% di Afrika. "Virus ini masih beredar. Sebagian besar dunia masih berisiko," katanya lagi-lagi mengingatkan akan bahaya pandemi virus corona (my/pp)/voaindonesia.com. []