Penyesalan Milan, Gagal Gaet Del Piero dan Ronaldo

AC Milan meraih sukses saat dipimpin CEO Adriano Galliani. Namun Galliani mengaku menyesal gagal rekrut 2 pemain yang kemudian jadi bintang.
AC Milan meraih sukses saat dipimpin CEO Adriano Galliani. Namun Galliani mengaku menyesal gagal merekrut 2 pemain, yaitu Alessandro del Piero (kanan) dan Cristiano Ronaldo (kiri). Keduanya kemudian menjadi bintang dan sama-sama membela Juventus. (Foto: ilbianconero.com)

Jakarta - AC Milan meraih kegemilangan saat dipimpin Adriano Galliani sebagai CEO klub. Dirinya sukses mendatangkan deretan pemain yang kemudian mencapai puncak kejayaan seperti Marco van Basten sampai Andriy Shevchenko. Namun Galliani mengakui penyesalannya pernah gagal menggaet 2 pemain yang kemudian menjadi superstar di sepak bola Eropa. 

Galliani memimpin Milan selama 31 tahun. Saat itu klub dimiliki Silvio Berlusconi, politisi Italia yang kemudian menjadi Perdana Menteri. Selama 1987 sampai 2017, duet itu membawa Rossoneri ke puncak kejayaan dengan memenangi 8 Scudetti dan 5 kali menjuarai Liga Champions. 

Milan juga memenangi UEFA Super Cup sebanyak 5 kali dan sekali merebut FIFA Club World Cup. Saat itu boleh dikatakan hampir setiap musim Milan meraih trofi. 

Kaka selalu ada di hati saya. Begitu pula Shevchenko. Di saat yang sama ada pula Ronaldinho, Weah, Boban, dan Savicevic

Menurut Galliani saat mereka datang ke Milan setelah diakuisisi Berlusconi, klub dalam kondisi menyedihkan. Klub mengalami kesulitan finansial meski sudah memiliki pondasi yang bagus. 

"Milan mengalami problem finansial saat kami datang. Namun tim memang sudah punya pondasi yang bagus," kata Galliani seperti dikutip Football Italia

"Kami kemudian merekrut (Ruud) Gullit) dan Van Basten. Tahun berikutnya datang (Frank) Rijkaard. Kami pun memiliki pertahanan yang bagus dan kemudian menambah pemain bermental juara," ucapnya. 

Bersama 2 pelatih yang menangani secara bergantian, Fabio Capello dan Arrigo Sacchi, Milan berhasil dipoles menjadi tim papan atas. Bahkan di era Sacchi, Milan menjelma sebagai The Dream Team.  Saat itu muncul para legenda seperti Paolo Maldini, Franco Baresi, Alessandro Costacurta sampai Carlo Ancelotti.

Sementara di tangan Capello, Milan pernah menghancurkan Barcelona 4-0 di final Liga Champions 1994. Padahal saat itu Barca yang ditangani pelatih legendaris Johan Cryuff juga berstatus The Dream Team. Mereka masih diperkuat Pep Guardiola, Ronald Koeman, Romario sampai Hristo Stoichkov.   

Menurut Galliani, Milan kembali melakukan perekrutan terbaik saat mendatangkan Kaka dan Shevhenko setelah berakhirnya era trio telepati Belanda. Apalagi, mereka juga sukses merekrut George Weah, Zvonimir Boban, dan Dejan Savicevic. 

"Kaka selalu ada di hati saya. Begitu pula Shevchenko. Di saat yang sama ada pula Ronaldinho, Weah, Boban, dan Savicevic," ujar dia lagi. 

Milan Incar Del Piero dan Ronaldo Sejak Usia Muda

Meski selalu sukses dengan pemain yang direkrut, namun Galliani mengaku ada 2 penyesalan karena kegagalannya. Menurut dia Milan sesungguhnya mengincar Alessandro del Piero dan Ronaldo. 

Bukan striker Ronaldo asal Brasil karena pemain itu pernah bermain satu musim di Milan. Namun Cristiano Ronaldo yang melejit di Manchester United dan Real Madrid. Kini, dirinya bermain di klub rival, Juventus. 

"Kami berusaha merekrut Del Piero sebelum dia bergabung ke Juventus. Dia merupakan salah satu dari dua pemain yang saya sesali karena gagal kami rekrut," kata Galliani.

Galliani menuturkan bila Milan sudah membidik Del Piero saat masih di Padova. Namun harga Del Piero yang saat itu masih muda dinilai terlalu mahal. Saat itu, Padova meminta 5 miliar lira atau Rp 44 miliar. 

"Padova meminta kami 5 miliar lira. Ini harga yang sangat mahal untuk pemain muda. Kami akhirnya gagal merekrutnya," ujar dia. 

Dan, Galliani memang pantas menyesal karena Del Piero kemudian menjadi ikon Juve. Bersama sang legenda, I Bianconeri meraih kembali kejayaan yang sebelumnya hanya menjadi bayang-bayang Milan. 

"Hal sama dengan Ronaldo. Saat itu dia masih berusia 16 dan Sporting meminta harga 16 atau 17 miliar liga (sekitar Rp 144 miliar)," kata Galliani yang kemudian menolak permintaan Sporting. 

Hanya berselang 2 tahun, harga Ronaldo sudah mencapai Rp 236 miliar saat dibeli Manchester United pada 2013. Kini, kapten tim nasional Portugal ini masih malang-melintang di sepak bola Eropa. 

Milan sesungguhnya pernah ingin mendatangkan legenda AS Roma, Francesco Totti. Namun Totti menolak meninggalkan Roma. 

Sampai akhir kariernya, Totti hanya bermain di Giallorossi. Dia juga hanya sekali memenangi Scudetto pada 2001. Meski demikian, Totti turut membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006. 

Milan mulai mengalami penurunan setelah para bintang kian meredup dan beberapa di antaranya dijual. Namun Galliani mengakui penjualan Zlatan Ibrahimovic ke Paris Saint Germain pada 2012 sesungguhnya menjadi awal menurunnya Milan. Sejak itu, mereka tak pernah bangkit lagi. []

Berita terkait
Dybala Maksimalkan Kemampuan, Juve Tak Butuh Ronaldo
Legenda Juventus Alessandro del Piero kembali beri pujian kepada striker Paulo Dybala. Namun dia juga mengritik Dybala yang belum maksimal di Juve.
Cristiano Ronaldo Bukan Lagi Target Real Madrid
Bek Portugal Jose Fonte yakin Cristiano Ronaldo kembali ke Real Madrid setelah Juventus siap melepasnya. Namun Madrid tak tertarik merekrutnya.
Ibrahimovic dan Pemain Usia 30 Terusir dari Milan
Striker veteran Zlatan Ibrahimovic bakal terusir dari AC Milan. Dirinya termasuk pemain berusia di atas 30 yang bakal dilepas Milan.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).