Penyebab Stunting di Gowa, Orang Tua Perokok

Penyebab Kabupaten Gowa tertinggi data stuntingnya dikarenakan karena banyaknya orang tua sebagai perokok aktif
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muh Asrul. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan mendeteksi penyebab tertinggi angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Hasilnya orang tua perokok aktif menjadi salah satu penyebab tertinggi.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muh Asrul yang tergabung dalam tim pemberantasan stunting.

Penyebab tertinggi stunting di Gowa adalah rokok.

Selain hidup dalam lingkungan yang terdapat perokok aktif, stunting yang terjadi di Gowa juga disebabkan oleh kadar air bersih yang tidak sesuai level, lingkungan yang kumuh dan tidak memiliki jamban dalam rumah.

"Penyebab tertinggi stunting di Gowa adalah rokok. Itu indikator penyebab tertinggi dari sekian penyebab stunting," kata Asrul, Minggu, 9 Februari 2020.

Sementara untuk wilayah pengidap stunting tertinggi berada di Kecamatan Bontonompo Selatan dengan persentase 20 persen dari 18 kecamatan se Kabupaten Gowa. Kemudian disusul Kecamatan Bontonompo.

Lebih jauh Asrul menuturkan, berdasarkan riset yang dirilis dari pusat tercermin bahwa penderita stunting di Gowa sebanyak 44 persen.

Namun setelah Dinas PMD dan Dinas Kesehatan melakukan pendataan secara komprehensif melalui aplikasi yang terbangun di Posyandu masing-masing, data ril yang diperoleh hanya sebanyak 8,3 persen penderita stunting di Gowa.

"Persentase ini pun masih berbeda ukuran antara PMD dengan Dinkes. Kalau sistem penilaian stunting oleh Dinkes dilakukan berdasarkan ukuran pendek dan sangat pendek, sedang di PMD kami mengukur stunting berdasar indikator hijau, merah dan kuning. Kalau hijau sangat sehat, kalau kuning agak sakit tapi belum tentu stunting dan warna merah berarti sudah stunting. Inilah yang harus dikoneksikan sehingga cara pengukurannya benar," ungkap Asrul.

Untuk menekan angka penderita stunting, Pemkab Gowa menganggarkan sebesar Rp 50.000,- untuk setiap orang hamil dan balita. Anggaran itu digunakan untuk biaya operasional mengunjungi langsung warga yang malas memeriksakan kandungan dan balitanya.

"Selama ini capaian dibawah sangat rendah sekali. Baru mencapai 60 persen yang datang memeriksakan kandungan dan anaknya. Kita kuatir jangan sampai yang tidak datang itu yang kena stunting tidak bisa terjaga dengan baik," jelasnya.

Untuk diketahui pemberantasan stunting merupakan salah satu fokus Pemkab Gowa. Seluruh SKPD dilibatkan dalam tim penanganan stunting.

Diantaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB), hingga kader-kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). []

Berita terkait
Data Stunting Kecamatan Terisolir di Maluku Ditutupi
Duta Parenting Maluku menyesalkan pihak terkait di Maluku yang selalu menutupi data stunting di daerah terisolir di Maluku.
Sarling Pangandaran Atalia Ingatkan Cegah Stunting
Ketua Tim Penggerak PKK Prov Jabar, Atalia Ridwan Kamil, ingatkan pola asuh yang baik dan berikan makanan bergizi untuk cegah stunting
Angka Stunting di Sulsel Turun 5,1 Persen
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) mengatakan angka stunting di Sulsel mengalami penurunan 5,1 persen.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.