Bondowoso - Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat mengungkapkan Syaifullah dibebastugaskan untuk sementara waktu sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso. Pembebasan tugas Syaifullah tersebut diduga karena Syaifullah terjerat kasus pengancaman kekerasan.
Irwan mengungkapkan Syaifullah dibebastugaskan sebagai Sekda Bondowoso karena pelanggaran disiplin dan kode etik.
Ini Perintah dari Gubernur ke kita untuk segera menonaktifkan.
"Bukan karena terdakwa, tetapi karena pelanggaran disiplin. Berkaitan dengan dugaan pelanggaran kode etik. Seperti yang kita tahu berkaitan dengan ancaman yang dilakukan terhadap Saudara Alun dan Sulis," ujar Irwan kepada Tagar, Kamis 27 Agustus 2020
Keputusan pembebastugasan sementara terhadap Syaifullah ini, kata Irwan, didasarkan atas perintah dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Sebab, berbeda dengan pejabat pemkab di bawahnya, khusus untuk jabatan Sekda merupakan ASN tertinggi di sebuah pemkab/pemkot, merupakan ranah tanggung jawab dari Pemprov Jawa Timur.
"Ini Perintah dari Gubernur ke kita untuk segera menonaktifkan. Membebaskan sementara Pak Syaifullah dari tugas jabatan Sekda Bondowoso, diduga melanggar dengan ancaman hukuman disiplin berat," tutur Irwan.
Pembebastugasan sementara, lanjut Irwan, karena Syaifullah diduga melanggar pasal 3 angka (4) , (6) dan (9) serta pasal 4 angka (1), pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Pelanggaran atas pasal tersebut merupakan pelanggaran disiplin tingkat berat.
"Nanti sanksinya wewenang Gubernur," kata Irwan.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan itu, Kamis, 27 Agustus 2020 ini Inspektorat Provinsi Jawa Timur sedang melakukan pemeriksaan kepada Syaifullah. Pemeriksaan dilakukan dengan meminjam ruangan di Inspektorat Pemkab Bondowoso.
"Sekarang sesuai jadwal Pak Sekda, dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Provinsi di kantor Inspektorat Pemkab Bondowoso," ujar Irwan
Irwan belum mengetahui, sampai kapan pembebasantugasan sementara Syaifullah ini akan berlaku.
"Sampai masalah ini selesai. Sampai ada ketetapan dari gubernur nantinya," ucap Irwan.
Keputusan pembebastugasan terhadap Syaifullah ini dilakukan disaat proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Bondowoso 2021, sedang berlangsung. Jabatan sekda cukup strategis dalam proses ini, karena otomatis menjadi Ketua Tim Anggaran. Terkait hal itu, Irwan mengaku sudah mengantisipasinya.
"Hari ini kita akan minta Plt dari Pemprov untuk pengisiannya. Insyaallah dalam 1 - 2 hari ini. Kita kemarin mendesak kepada provinsi, agar cepat," tutur Irwan.
Sembari menunggu adanya Plt Sekda Bondowoso ditunjuk oleh Pemprov, untuk sementara Pemkab Bondowoso akan menunjuk Pelaksana Harian (Plh) Sekda. Terkait siapa yang nanti menjadi Pj Sekda Bondowoso, Irwan mengisyaratkan akan diisi oleh pejabat Pemprov, bukan Pemkab.
"Yang menentukan sebenarnya kita Pemkab Bondowoso. Tetapi untuk menetralisir keadaan, maka diambilkan dari provinsi. Termasuk nanti penjabat Sekda," kata mantan Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.
Sebagaimana diketahui, Syaifullah saat ini berstatus sebagai terdakwa kasus pengancaman yang dilakukan terhadap mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Alun Taufana. Ancaman juga diduga dilakukan Syaifullah kepada seorang bekas kepala bidang di BKD Bondowoso bernama Sulis, namun tidak dilaporkan ke polisi.
Sejak berstatus sebagai tersangka hingga terdakwa di PN Bondowoso, Syaifullah tidak ditahan. []
