Penyebab Puskesmas Banguntapan 2 Bantul Ditutup

Tenaga kesehatan di Puskesmas Banguntapan II di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terpapar corona. Fasilitas kesehatan itu akhirnya ditutup tiha hari.
Puskesmas Banguntapan 2 Bantul (Foto: facebook.com/puskbanguntapan2)

Bantul – Puskemas Banguntapan 2 terpaksa harus ditutup. Alasannya ada salah satu tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat kecamatan tersebut terpapar virus Covid-19.

Camat Banguntapan Fauzan Mu’arifin mengungkapkan penutupan puskesmas di wilayahnya ini sudah terjadi dau kali. Sebelumnya, Puskesmas Banguntapan 1 sempat ditutup karena satu dokter dinyatakan positif Covid-19.

Lalu hari ini Puskesmas Banguntapan 2 ditutup mulai Senin 13 Juli hingga Rabu 15 Juli untuk disterilisasi dan penyemprotan disenfektan guna mencegah penularan Covid-19. "Iya ini insiden kedua (penutupan puskesmas)," katanya ketika dihubungi pada Senin 13 Juli 2020.

Dia hanya bisa menyarankan kepada warga yang akan berobat untuk mengakses layanan kesehatan di tempat lain. "Sejauh ini belum ada rencana menggelar tes cepat massal atau pun uji usap terhadap warga yang sempat datang ke Puskesmas Banguntapan 2," ucapnya.

Menurut dia, Senin sempat beroperasi setengah hari. "Tadi sempat buka setengah hari. Sempat ada pelayanan tetapi terbatas. Mulai besok hingga Rabu kami tutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi," ungkapnya.

Fauzan berpesan bawha warga Banguntapan harus tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketika harus keluar rumah. "Sebagai warga yang cerdas makan warga Banguntapan harus bisa berperilaku sesuai protokol kesehatan, mari melaksakannya dengan disiplin dan penuh kesadaran untuk mencegah penularan virus corona,” katanya.

Tadi sempat buka setengah hari. Sempat ada pelayanan tetapi terbatas.

Sementara itu Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa menjelaskan bahwa tenaga kesehatan yang positif di Banguntapan 2 adalah hasil penjaringan dari Dinkes Bantul. Sebab, ada program uji usap yang dilakukan berkala oleh dinas.

“Jadi ini terjaring karena program uji usap untuk karyawan puskesmas, bukan karena kontak dengan orang lain. Jadi, semua nakes di puskesmas wajib menjalani tes ini, dan Puskesmas harus ditutup,” ungkap Oki, sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santosa.

Menurut Oki, sesuai standar penanganan Covid-19, apabila ada satu pegawai di puskesmas dinyatakan positif, puskesmas ditutup selama dua hingga tiga hari. Penutupan digunakan untuk disemprot disinfektan dan disterilisasi. []

Berita terkait
Kata Camat Banguntapan Bantul soal 10 Pasien Corona
Camat Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, menyebut wilayahnya layak masuk kategori zona merah mengingat ada 10 pasien positif Corona.
Warga Madura Positif Corona Tolak Dirawat di Bantul
Warga Madura berusia 32 tahun, yang mengontrak di Bantul, Yogyakarta, dinyatakan positif corona. Namun, dia tidak mau dirawat di Bantul.
Tambah Enam Pasien Corona, Bantul Terbanyak di DIY
Pasien corona di Bantul terbanyak di Provinsi DIY dengan 23 kasus yang masih dirawat.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.