Penyebab Kemunculan Ular Kobra di Permukiman Warga

Penyebab terjadinya kemunculan ular kobra, mulai dari faktor habitat rusak sampai faktor cuaca kemarau membuat penetasannya bagus.
Jadi kalau ada ular yang makan sesamanya, bisa jadi itu adalah hal yang biasa mereka lakukan. (Foto: aboutanimals.com)

Jakarta - Kemunculan ular kobra di area permukiman warga dalam beberapa pekan terakhir ini menggemparkan publik. Banyak yang bertanya-tanya, musabab ular yang memiliki bisa mematikan itu mulai sering menunjukkan diri. 

Beberapa asumsi beredar. Kobra muncul dimulai dari faktor habitatnya ditimpa pembangunan infrastruktur, hingga juga lebih disebabkan karena faktor cuaca.

Kemaran kan baru turun hujannya bulan Desember, berarti dia prosesnya dari September ke Desember suhunya panas. Nah itu jadi telurnya matangnya (kobra) bagus dan menetas.

Kepala Divisi Profesi Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Akuatik, dan Hewan Drh. Nur Purba Priambada berpendapat mengenai kemunculan ular di tengah masyarakat, lebih disebabkan karena terganggunya ekosistem. Menyoal pembangunan infrastruktur yang kian masif. 

Imbasnya, habitat ular pun terganggu. Maka itu, tidak jarang konflik dengan manusia tidak terhindarkan.

"Permukiman yang sekarang ini kan udah banyak banget ya. Mungkin jika dilihat secara historis, daerah permukiman tersebut memang habitat ularnya itu," ujar Dokter yang biasa dipanggil Purbo ini kepada Tagar, Minggu, 22 Desember 2019.

Baca juga: Warga Gowa yang Dihantui King Kobra

"Karena mungkin memang dulu bekas-bekas kebun, hutan, atau persawahan, jadi ya memang pada dasarnya itu sudah habitat mereka," lanjutnya.

Selain karena habitat asli yang mulai terganggu faktor 'betonisasi', Purbo juga menyebutkan faktor lain yang menyebabkan hewan kelas reptilia dengan sebutan ular sendok ini berseliweran mencari mangsa, tikus, di sekitaran permukiman warga.

"Bisa jadi juga ekosistemnya sudah enggak imbang, karena kan ular itu sekalipun predator, mereka juga punya predator lain yang memangsa mereka. Kalau ditelisik bisa jadi ada pergeseran," katanya.

Menurut Purbo, pemangsa ular seperti burung hantu dan musang, jumlahnya semakin berkurang, sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem. 

"Waktu di permukiman saja kalau zaman-zaman dahulu kita masih bisa liat musang berseliweran," tutur Purbo.

Sementara itu Fachrizal, anggota Reparation atau komunitas pecinta reptilia mengungkapkan, kemunculan ular kobra lebih disebabkan faktor cuaca yang mendukung proses anak-anak kobra menetas dengan sempurna. 

Periode bulan Desember menjadi masa-masa yang pas bagi ular berbisa itu bertelur, menetaskan anak ular kobra.

"Kalau menurut saya sih (penyebabnya) kemarau panjang. Harusnya kan bulan September sudah turun hujan. Itu kan musim telurnya sedang diinkubasi oleh alam," kata Fachrizal kepada Tagar melalui sambungan telepon.

Dia berpendapat, kemarau yang terjadi pada bulan September lalu menyebabkan telur-telur ular kobra tidak mengalami gangguan, sehingga persentase keberhasilan penetasannya tinggi.

Baca juga: Pemuda di Medan Pelihara dan Mandikan Ular Kobra

"Kemaran kan baru turun hujannya bulan Desember, berarti dia prosesnya dari September ke Desember suhunya panas. Nah itu jadi telurnya matangnya bagus dan menetas," ujarnya. 

"Contoh telur ular kobra 20 butir. Selama musim panas, dia bisa jadi semua. Tapi kalau di September sudah datang musim hujan, itu telur akan membusuk karena suhu dingin, artinya kemungkinan menetasnya sedikit," kata Fachrizal. []

Berita terkait
Lezatnya Ular Kobra, Inilah Gerai Kobra di Jakarta
Marak teror ular kobra, siapa sangka dagingnya bisa diolah berbagai makanan. Inilah sejumlah gerai dan tempat khusus yang menyajikan menu kobra.
Resep Lezat Sate Ular Kobra
Ular kobra memang menyeramkan, tetapi kalau pintar mengolahnya menjadi olahan makanan, tentu rasanya lezat dan gurih.
Ular Kobra Gegerkan Warga Gowa
Warga Gowa digegerkan dengan penemuan ular kobra sepanjang 3 meter, beruntung ular berbisa tersebut tidak sampai menggigit warga.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi