Penyebab Calon Transmigran Kota Yogyakarta Batal ke Kaltim

Sebanyak 10 KK asal Kota Yogyakarta batal berangkat ke daerah calon ibu kota baru Indonesia. Mereka sempat kecewa karena kegagalan itu.
Iustrasi Transmigrasi (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Efek pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini berefek ke semua lini. Termasuk yang dialami 10 kepala keluarga (KK) yang ada di Kota Yogyakarta ini. Sedianya mereka akan menjadi calon transmigran dan bakal dikirim ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akhirnya tertunda keberangkatannya untuk sementara waktu.

Kepala Seksi (Kasie) Pengembangan dan Penempatan Transmigrasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengatakan, biasanya setiap tahunnya, memberangkatkan calon transmigran di pengujung tahun. 

"Kalau tidak November atau Desember. Tapi karena adanya pandemi ini, akhirnya program pengiriman transmigran ke daerah tranmigrasi ditunda hingga waktu belum ditentukan," katanya di kompleks balai kota, Rabu, 4 November 2020.

Baca Juga:

Dia mengatakan, penundaan keberangkatan calon transmigran ini, tak terlepas dari keluarnya Surat Edara (SE) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang menyebutkan secara garis besar bahwa pengiriman calon transmigran ke daerah daerah transmigrasi untuk tahun ini ditunda sementara waktu karena adanya pandemi.

“Kemarin saya ke Provinsi karena mereka sebagai kepanjangan dari pusat dan ternyata memang belum bisa diputuskan kapan akan dimulai lagi. Program transmigrasi ini kan sinergi ya dengan beberapa pihak,” ungkapnya.

Kalau tidak November atau Desember. Tapi karena adanya pandemi ini, akhirnya program pengiriman transmigran ke daerah tranmigrasi ditunda hingga waktu belum ditentukan.

Menurut dia, kepada 10 KK calon transmigran yang berlatar belakang buruh dan juga beberapa di antaranya supir becak ini, sudah diberi tahu soal penundaaan tersebut. Semula diakuinya, mereka sempat merasa kecewa lantaran gagal berangkat ke calon ibu kota negara baru tersebut.

Padahal mereka sudah menyiapkan segala hal untuk bisa memperbaiki kondisi perekonomian keluarga di tempat barunya nanti.

“Sebenarnya secara psikologis mereka sudah siap. Tapi ya sempat kecewa juga, makanya kami beri motivasi agar bisa lebih bersabar, sembari menunggu rencana tahun depan kalau ada kejelasan berangkatnya,” paparnya.

Baca Juga:

Maka dari itu, kata Sunarto, pihaknya dalam beberapa hari ke depan tetap akan menggelar pelatihan kepada calon transmigran tersebut. Pelatihan yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) itu akan digelar dua hingga tiga hari dari kondisi ideal pelaksanaan pelatihan yang biasanya berlangsung selama sepekan.

Dengan menggandeng salah satu perguruan tinggi di DIY, calon transmigran tersebut akan mendapatkan materi pelatihan di bidang pertanian. “Tetap kami adakan pelatihan, ya agar mereka tidak mutung. Kalau sampai mutung ya kami rugi juga karena carinya juga susah, apalagi di kota ya,” paparnya.

Lebih lanjut Sunarto menjelaskan, dalam program pengiriman calon transmigran ini, setiap calon transmigran bakal mendapatkan hak-hanya. Seperti pelatihan hingga uang saku masing-masing Rp 10 juta. []

Berita terkait
Gus Menteri & Gubernur Sulbar Bahas Pembangunan Transmigrasi
Gus Menteri menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal. Dalam kunjungan itu dibahas masalah pembangunan transmigrasi.
Kementerian ATR/BPN Urus Soalan Pertanahan Transmigrasi
Kementerian ATR/BPN bertangggung jawab atas persoalan petanahan transmigrasi.
Kementerian ATR/BPN Serahkan Sertifikat Transmigrasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyerahkan sertipikat transmigrasi kepada masyarakat.
0
26 Pemain untuk Satu Tim di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
FIFA telah menyetujui 26 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2022 tahun ini di Qatar yang merupakan perluasan dari 23 pemain sebelumnya