Penyebab Angka Kemiskinan di Jatim Meningkat Tajam

Jumlah angka kemiskinan di Jawa Timur terus meningkat, akibatnya masyarakat mulai melakukan mobilitas dari kota ke desa.
Warga beraktivitas di kawasan permukiman padat penduduk, di bantaran Kali Krukut Bawah, Jakarta, Jumat (20/7/2018). Data kemiskinan di DKI Jakarta hingga Maret 2018 mencapai 3,57 persen atau 373.120 orang, turun 0,21 persen dari September 2017.(Foto: Antara)

Surabaya - Banyaknya masyarakat yang melakukan mobilitas dari kota ke desa, nampaknya berdampak pada peningkatan jumlah angka kemiskinan di Jawa Timur. Kepala Bidang Statistik Sosial dari BPS Jawa Timur Asyim Saputra menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 angka kemiskinan di Jatim terus meningkat, terutama di pedesaan. Kemiskinan ini tidak lepas karena banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

"Ini yang menyebabkan mereka berbondong-bondong kembali ke pedesaan karena tidak mampu bertahan di tengah pandemi. Ini paling banyak yang masuk ke rumah tangga miskin terutama di desa," ujar Asyim dalam konferensi pers melalui daring, Selasa, 15 Juli 2020.

Meski kondisi berbeda, musim panen raya yang semestinya terjadi pada April tidak terlalu berpengaruh. Padahal awalnya diharapkan dengan pergeseran musim tanam pertama pada tahun ini, setidaknya masih ada pemasukan untuk masyarakat pedesaan. "Tapi ada pergerakan dari kota ke desa ini membuat ada penambahan kemiskinan di pedesaan," katanya.

Ini yang menyebabkan mereka berbondong-bondong kembali ke pedesaan karena tidak mampu bertahan di tengah pandemi.

Asyim mengungkapkan, angka kemiskinan sebenarnya nyaris menyentuh satu digit dan di bawah 10 persen dari jumlah penduduk Jatim. Namun dengan kondisi seperti saat ini membuat angka kemiskinan kembali melonjak.

"Kalau kita lihat dari kategori rumah tangga sangat miskin, terlihat ada penambahan proporsi karena ada penambahan dari yang tadinya di kota," katanya.

Asyim berharap agar ada pencegahan baik dari dampak ekonomi maupun sosial. Dengan begitu diharapkan dampak ekonomi dan sosial dapat diminimalisir hingga akhir 2020.

Data BPS Jawa Timur mencatat, per Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 4.419,10 ribu jiwa, atau 11,09 persen dari total penduduk. Bertambah 363 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2019 yang sebesar 4.056,00 ribu jiwa, atau setara 10,20 persen dari total penduduk.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menjelaskan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,77 persen. Kemudian naik menjadi 7,89 persen pada Maret 2020.

Hal itu juga terjadi di perdesaan pada, di mana pada September 2019 sebesar 14,16 persen, dan naik menjadi 14,77 persen pada Maret 2020. []

Baca juga: 

Berita terkait
GETOL Jawa Timur Soroti PHK Saat Pandemi Covid-19
Selama pandemi Covid-19, banyak buruh maupun karyawan kehilangan mata pencaharian karena terkena PHK dan juga tidak mendapat pesangon.
Polda Jawa Timur Gagalkan Peredaran Sabu 5,3 Kg
Polda Jawa Timur menangkap tersangka berinisial HJ di wilayah Cakung, Jakarta Timur dan menemukan sabu 5,3 Kg dibungkus tes China.
Deadline Jokowi Soal Covid-19 di Jawa Timur Meleset
Kasus Covid-19 di Jawa Timur pada Rabu, 8 Juli 2020 tercatat ada 399 orang terpapar Covid-19. Kondisi ini jauh dari harapan Presiden Jokowi.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.