Deadline Jokowi Soal Covid-19 di Jawa Timur Meleset

Kasus Covid-19 di Jawa Timur pada Rabu, 8 Juli 2020 tercatat ada 399 orang terpapar Covid-19. Kondisi ini jauh dari harapan Presiden Jokowi.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: pixabay)

Surabaya - Deadline Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua minggu untuk Provinsi Jawa Timur agar menekan penyebaran Covid-19 tak tercapai. Jelang deadline jumlah kasus Covid-19 bahkan terus meningkat.

Data terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur pada Rabu, 8 Juli 2020 jumlah kasus positif bertambah 399 orang. Dengan bertambahnya positif Covid-19, total pasien di Jawa Timur sebanyak 14.941 orang dan menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Tambahan kasus 399 orang berasal dari Surabaya 108 kasus, Sidoarjo 64 kasus, Gresik 36 kasus, 24 Kasus di Jombang dan Kota Probolinggo.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan dari kumulatif 14.941 pasien positif Covid-19 di Jawa Timur, 7.992 diantaranya masih dirawat. Dari jumlah penambahan kasus baru, tiga daerah wilayah Surabaya Raya masih penyumbang tertinggi.

"Tambahan kasus 399 orang berasal dari Surabaya 108 kasus, Sidoarjo 64 kasus, Gresik 36 kasus, 24 Kasus di Jombang dan Kota Probolinggo. Kabupaten Malang 23 kasus, 15 kasus di Kota Malang dan Kabupaten Probolinggo, Nganjuk 11 kasus, Ponorogo 10 kasus, dan Kabupaten Kediri 9 kasus," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Rabu, 8 Juli 2020.

Disusul Lumajang delapan kasus, enam kasus di Sampang, Kota Batu, dan Pasuruan. Lima kasus di Lamongan, Empat kasus di Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Jember, dan Bojonegoro, tiga kasus di Sumenep, Kota Kediri.

"Dua kasus di Kota Blitar dan Kabupaten Madiun, serta satu kasus di Situbondo, Kota Madiun, Pamekasan," tuturnya.

Meski jumlah kasus warga terpapar Covid-19 bertambah, jumlah pasien dinyatakan sembuh juga menunjukkan peningkatan. Data Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, tercatat ada 263 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh usai mendapatkan perawatan.

Dari jumlah tersebut angka kesembuhan di Kota Surabaya tetap menjadi yang tertinggi yakni 72 orang, disusul Kabupaten Mojokerto 63 pasien, Sidoarjo 55 orang, Gresik 30 orang, Bojonegoro 8 orang, Kota Malang 7 orang, dan Bangkalan 6 orang.

Berikutnya 4 orang sembuh di Jember dan Kota Batu, tiga orang di Magetan dan Kabupaten Malang, dua orang di Sumenep. Serta satu orang di Kota Pasuruan, Kabupaten Blitas, Banyuwangi, Tuban, Pamekasan, serta Kabupaten Probolinggo.

"Secara kumulatif pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur mencapai 5.779 orang," kata dia.

Sementara data pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 27 orang. Jumlah itu berasal dari Surabaya 17 orang, Sidoarjo 2 orang, Gresik 3 orang, satu orang di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo dan Nganjuk.

Total ada 1.139 pasien positif COVID-19 yang meninggal di Jatim. Sementara dari hasil tracing, ada 4.643 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 5.052 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Sebelumnya Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan deadline Presiden Jokowi selama dua minggu menekan penyebaran Covid-19. Ia mengakui jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah.

"Kita bisa lihat angka Attack Rate-nya lebih tinggi daripada nasional," ujarnya saat webinar diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair), Senin, 6 Juli 2020.

Joni mengatakan wilayah Surabaya Raya masih menjadi episentrum Covid-19 di Jawa Timur. Wilayah Surabaya Raya menyumbang 82,1 persen kasus Covid-19 atau Attack Rate mencapai 119,8 per 100 ribu penduduk.

"82,1 kasus Covid-19 di Jawa Timur terjadi di wilayah Surabaya Raya. Yakni Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Sidoarjo," ucapnya.

Dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di Jawa Timur, Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur saat ini lebih memfokuskan untuk recovery atau penyembuhan pasien. Apalagi, tingkat recovery rate Jawa Timur juga meningkat sebesar 36,31 persen.

"Angka recovery rate-nya naik lebih banyak meski masih di bawah nasional," tutur Joni.

Direktur Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya ini mengungkapkan recovery rate di Kota Surabaya terus menunjukkan angka kenaikkan signifikan. Joni merinci dalam dua pekan angka kesembuhan di Kota Pahlawan naik dari 34,1 persen menjadi 45,6 persen.

"Angka kesembuhan di Surabaya cukup tinggi dari hari ke hari, meski harus diiringi dengan jumlah kasus yang juga naik. Tapi kesembuhan (pasien Covid-19) Surabaya lebih tinggi," kata dia.

Joni mengaku saat ini Kabupaten Sidoarjo dan Gresik menjadi perhatian untuk tingkat Recovery Rate. Alasannya, dua kabupaten ini tingkat recovery rate mengalami penurunan jika dibandingkan sebelumnya.

"Untuk Sidoarjo recovery rate cenderung menurun, cuma 13,59 persen. Sementara Gresik juga betul-betil harus menjadi perhatian karena recovery rate turun signifikan dari 13,7 menjadi 10,95 persen," ucapnya.

Joni mengungkapkan ada faktor menyebabkan recovery rate, khususnya di Kabupaten Gresik menurun. Joni menyebut faktor hanya memiliki satu rumah sakit rujukan Covid-19 adalah alasannya.

"Kabupaten Gresik hanya ada RSUD Ibnu Sina yang bisa menangani pasien Corona, tentu itu belum maksimal. Ke depan RS Petro dan Semen akan kami minta untuk membantu menjadi rumah sakit rujukan," ucapnya.[]

Berita terkait
Jokowi Deadline Sebaran Covid Jatim Teratasi 2 Pekan
Presiden Jokowi meminta sebaran Covid-19 di Jawa Timur bisa ditekan dalam waktu dua pekan. Karenanya koordinasi lintas daerah wajib dikuatkan.
Jadwal Operasi Protokol Kesehatan di Surabaya
Pemkot Surabaya melalui Satpol PP gencar melakukan operasi untuk menertibakan kafe dan restoran untuk menerapkan protokol kesehatan.
Rencana Penerapan Kembali Jam Malam di Surabaya
Pemkot Surabaya akan kembali melakukan penerapan jam malam sebagai cara mengurangi kerumunan dan aktivitas warga saat malam hari.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.