Penyebab 12 Petugas Sensus Kulon Progo Gagal Tugas

Sekitar 500-an calon petugas Sensus Penduduk 2020 di Kulon Progo menjalani rapid test. Dari jumlah itu, 12 orang reaktif dan harus batal bertugas.
Ilustrasi rapid test. Petugas medis mengambil sample warga yang akan mengikuti tes cepat (Rapid Test) COVID-19 di Halaman Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu, 28 Juni 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir/foc)

Kulon Progo - Dua belas orang harus menanggalkan keinginannya untuk menjadi petugas Sensus Penduduk 2020, karena rapid test yang dilakukan kepada mereka menunjukkan hasil reaktif. Secara total, ada 500-an calon petugas sensus yang mengikuti rapid test yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kulonprogo bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pada tanggal 27-29 Agustus,

Kepala BPS Kulon Progo, Sugeng Utomo mengatakan, rapid test menjadi salah satu persyaratan wajib untuk menjadi seorang petugas Sensus Penduduk. Sesuai prosedur dari BPS pusat, sebelum tanda tangan kontrak dan terjun ke lapangan, calon petugas sensus harus mengikuti rapid test untuk mengetahui kondisi tubuh mereka.

"Karena 12 orang calon petugas sensus penduduk, hasil rapid test-nya reaktif maka mereka dinyatakan gugur. Mereka kemudian digantikan petugas cadangan yang sudah kami siapkan," ucap Sugeng, di Kulon Progo Senin, 31 Agustus 2020.

Bagi 12 calon petugas yang reaktif, diserahkan pada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk menjalani karantina dan mengikuti swab test.

Para petugas cadangan tersebut, lanjut Sugeng, telah menjalani rapid test pada Minggu 30 Agustus 2020 kemarin dengan hasil non reaktif, sehingga mereka bisa diterjunkan dalam Sensus Penduduk 2020. "Bagi 12 calon petugas yang reaktif, diserahkan pada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk menjalani karantina dan mengikuti swab test," tutur Sugeng

Meski nanti hasil swab test tersebut negatif, lanjut Sugeng, mereka tetap tidak bisa menjadi petugas sensus. Berdasarkan aturan dari BPS Pusat, mereka yang reaktif dinyatakan gugur dan digantikan cadangan. Hal ini merupakan antisipasi agar petugas Sensus Pendusuk 2020 di Kulon Progo bebas dari Covid-19.

"Tugas mereka adalah memverifikasi data kependudukan warga. Mereka akan mendata door to door dengan target selesai pada akhir bulan depan," ucap Sugeng.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, Sensus Penduduk sangat sangat penting untuk merencanakan pembangunan daerah jangka panjang. Perencanaan pembangunan akan menghasilkan sesuatu yang optimal jika berlandaskan data yang tepat dan akurat.

"Data dari Sensus Penduduk nanti akan menjadi dasar pengambilan keputusan strategis pemerintah untuk kepentingan masyarakat. Kami harap seluruh masyarakat khususnya utamanya Kulon Progo berpartisipasi dalam sensus ini," tutur Sutedjo.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, lanjut Sutedjo, siap membantu kelancaran Sensus Penduduk 2020 melalui surat edaran tentang pelaksanaan sensus. Surat tersebut ditujukan kepada para aparatur desa, lurah, dukuh dan lain sebagainya. []

Berita terkait
Jadwal Sensus Penduduk Manual di Kota Yogyakarta
Sensus Penduduk 2020 secara manual di Kota Yogyakarta dimuai 1 sampai 30 September dengan melibatkan 443 petugas.
Petugas BPS Kulon Progo Siap Datangi Rumah Anda
Sekitar 500-an petugas BPS Kulon Progo siap menjalankan tugas dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Saran GKR Hemas soal Sensus Penduduk Rendah di Jogja
Partisipasi warga Yogyakarta untuk sensus penduduk 2020 rendah. GKR Hemas menyarankan BPS cara mendekati warga.