Jadwal Sensus Penduduk Manual di Kota Yogyakarta

Sensus Penduduk 2020 secara manual di Kota Yogyakarta dimuai 1 sampai 30 September dengan melibatkan 443 petugas.
Sensus Penduduk 2020 (Foto: Twitter)

Yogyakarta - Sensus Penduduk tahun 2020 secara manual akan dimulai 1 hingga 30 September 2020. Di Kota Yogyakarta, sensus yang dilakukan dengan metode wawancara langsung itu akan melibatkan 443 petugas sensus yang diterjunkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala BPS Kota Yogyakarta Harjana menjelaskan Sensus Penduduk 2020 merupakan sensus yang pertama kalinya menggunakan metode kombinasi, yakni metode online dan manual. "Untuk Sensus Penduduk online sudah dilakukan sejak Februari dan diselesaikan pada 29 Mei 2020. Kami bersyukur karena partisipasinya cukup tinggi," jelasnya di sela rapat koordinasi jelang Sensus Penduduk 2020 metode manual di Balaikota, Senin, 31 Agustus 2020.

Dia menyebutkan, dari total keluarga di Kota Yogyakarta yang tercatat dalam database mencapai 137.933 Kepala Keluarga (KK). BPS sebelumnya menargetkan ada 25 persen atau 35.687 KK yang mengakses SP 2020 metode online. Realisasinya pun mampu mencapai sekitar 27 persen, serta menjadi yang tertinggi se-DIY. "Nah, keluarga yang belum melakukan SP 2020 online akan dijadikan sasaran untuk didatangi oleh petugas," imbuh dia.

Untuk Sensus Penduduk online sudah dilakukan sejak Februari dan diselesaikan pada 29 Mei 2020. Kami bersyukur karena partisipasinya cukup tinggi.

Harjana mengaku, dari 443 petugas yang diterjunkan dalam SP 2020 metode manual, mayoritas berasal dari elemen masyarakat setempat yakni 339 orang. Selebihnya merupakan pegawai BPS yang akan memberikan pendampingan. Pendataan di masa pandemi Covid-19 ini pun akan dilakukan secara hati-hati dimana tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Saat bertugas mereka akan dibekali alat pelindung diri (APD). Kami juga sudah memfasilitasi rapid test bagi seluruh petugas guna menjamin keamanan selama masa pandemi," tuturnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menambahkan bagi Pemerintah Kota kegiatan sensus penduduk memiliki peran strategis dan penting. Terutama hasil sensus yang bisa dijadikan dasar pembuatan kebijakan yang semakin optimal bagi kepentingan pembangunan. 

Apalagi sensus kali ini berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) sehingga memiliki akurasi yang tinggi serta mampu menggambarkan kondisi masyarakat yang lebih jelas.

Aman mengaku, terjadinya pandemi Covid-19 mampu mengubah tatanan ekonomi masyarakat. Hal itu pula berdampak pada asumsi tingkat kemiskinan di Kota Yogyakarta pada tahun 2021 mendatang.

"Pada tahun 2020 ini angka kemiskinan bisa ditekan hingga 6,9 persen. Asumsi tahun depan bisa naik menjadi 10 persen. Ini tentunya nanti akan lebih mudah digambarkan melalui sensus yang dilakukan oleh BPS," ujar dia. []

Berita terkait
Saran GKR Hemas soal Sensus Penduduk Rendah di Jogja
Partisipasi warga Yogyakarta untuk sensus penduduk 2020 rendah. GKR Hemas menyarankan BPS cara mendekati warga.
Petugas BPS Kulon Progo Siap Datangi Rumah Anda
Sekitar 500-an petugas BPS Kulon Progo siap menjalankan tugas dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Sensus Penduduk Online di Banyuwangi Minim Pendaftar
Data BPS Banyuwangi mencatat baru 9 ribu dari 652.022 kepala keluarga mendaftar sensus penduduk secara online.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.