Palembang - Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) penyaluran kredit di Sumsel mencapai Rp 97,44 triliun per April 2019 atau hanya tumbuh sebesar 4,21% di bandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Kantor OJK Regional tujuh Sumbagsel Panca Hadi Suryatno, mengungkapkan kredit di Sumsel tahun ini hanya mengandalkan sektor komoditas perkebunan dan batubara.
"Untuk di Sumsel sendiri penyaluran kredit lebih menantang pada tahun ini seiring kurangnya faktor pendorong di bandingkan tahun Ialu," ungkap panca saat acara halal bihalal di kantor OJK Regional tujuh Sumsel, Kamis 13 Juni 2019.
Panca juga menambahkan untuk sementara harga komoditas tahun ini belum stabil, jadi tantangan buat perbankan berbeda dengan tahun lalu yang mana di Sumsel banyak proyek infrastruktur untuk Asian Games 2018.
"Kami berharap sektor-sektor pendukung di luar komoditas bisa membantu penyaluran walaupun tidak dalam jumlah besar," katanya.
Menurut Panca, perbankan juga tampak hati-hati menyalurkan pembiayaan seiring masih tingginya rasio kredit bermasalah yang tercatat di atas 3 %.
"Memang progresnya agak Iebih rendah dibanding tahun Ialu namun angka tersebut masih di atas rata-rata nasional," katanya.
Namun demikian, pihaknya mengharapkan perbankan tetap melakukan ekspansi dengan menjaga kualitas kredit yang disalurkan. []
Baca lainnya:
- Ruas Jalan di Sumsel Siap Dilalui Pemudik
- Petani dan Pemilik Kolam Rebutan Irigasi di Sumsel
- Herman Deru Bangga Partisipasi Pemilu 2019 di Sumsel
- Pertama di Indonesia, Layanan Terpadu Isbat Nikah di Sumsel, Seperti Apa?