Bantaeng - Korban banjir bandang di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan saat ini mewaspadai berbagai penyakit. Utamanya penyakit berbasis lingkungan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr Andi Ihsan, Minggu, 14 Juni 2020.
"Penyakit berbasis lingkungan seperti diare, infeksi saluran pernapasan dan penyakit kulit," kata Ihsan saat dihubungi Tagar, Minggu 14 Juni 2020
Pasca banjir bandang yang menerjang Kabupaten bertajuk Butta Toa ini, dr Andi Ihsan memastikan stok obat-obatan tetap tersedia di setiap posko-posko tanggap darurat.
"Sampai saat ini obat-obatan masih terpenuhi," katanya.
Penyakit berbasis lingkungan seperti diare, infeksi saluran pernapasan dan penyakit kulit.
Diketahui, tim kesehatan sementara melakukan penyuluhan, pencegahan (kaporisasi), pemantauan dan pemeriksaan kesehatan kepada warga yg berdampak.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan, sampai saat ini tim medis Kabupaten Bantaeng baik dari Puskesmas maupun rumah sakit siap siaga. Terutama untuk kemungkinan penyakit-penyakit yang menjangkiti pengungsi pasca banjir.
"Sampai saat ini kami belum mendengar ada masyarakat yang terkena dampak penyakit akibat bencana ini. Tapi Puskesmas dan rumah sakit tetap siap siaga," kata Ilham
Di sisi lain, salah satu warga kelurahan Tappanjeng yang dijumpai Tagar mengaku sempat menderita gatal-gatal kulit pada akibat terendam air kotor saat sewaktu mengamankan barang di rumahnya.
"Cuma gatal-gatal karena air kotor, setelah dapat bantuan air dari teman dibawakan juga sabun untuk gatal-gatal Alhamdulillah sudah aman, tidak perlu perawatan lebih lanjut," kata Asmawarni. []