Korban Banjir di Bantaeng Kelaparan

Pasca banjir yang melanda Bantaeng kini masalah baru muncul, yakni sebagian warga yang terdampak banjir belum mendapatkan bantuan makanan.
Warga yang terdampak banjir Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Kondisi lain yang menyulitkan pasca banjir bandang di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan ialah banyak warga terdampak yang saat ini menderita kelaparan.

Sulitnya akses menuju lokasi yang berada di wilayah yang sulit terjangkau karena jalur sempit atau tertimbun lumpur dan sampah sisa banjir, membuat penyaluran bantuan terkendala.

Sama sekali belum masuk bantuan apapun, baik air ataupun makanan.

Rheina, salah satu warga perumahan nelayan di kampung Cabodo bercerita kepada Tagar bagaimana kondisi pasca banjir di lingkungannya.

"Sama sekali belum masuk bantuan apapun, baik air ataupun makanan, syukur kalau masih ada uang untuk beli makanan, tapi kalau uang pas-pasan juga," kata Rheina Minggu, 14 Juli 2020.

Padahal menurutnya akses untuk menuju perumahan nelayan sangat mudah apalagi jika melalui jalanan baru di jalur pantai Seruni.

Selain itu, Yuli salah satu korban warga kampung Be'lang 1 juga menuturkan hal senada. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada satupun bantuan masuk ke daerah tempat tinggalnya.

"Di sini kami parah sekali apalagi posisinya susah dijangkau, kalau ada bantuan cuma sampai di depan, kami yang di belakang sudah tidak kebagian," kata Yuli

Terkait hal tersebut, pemerintah telah menyediakan beberapa posko dapur umum. Diantaranya posko dapur lapangan yang merupakan bantuan dari satuan Brimob Polda Sulsel.

Dua unit mobil dapur lapangan menyuplai sebanyak 750 sampai 1000 nasi bungkus dalam satu kali produksi. Rencananya setiap hari produksi makanan dilakukan tiga kali dalam sehari.

Mengenai distribusi makanan ke para korban, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengatakan telah berkoordinasi dengan pemerintah-pemerintah setempat sampai tingkat RT/RW.

"Distribusi dilakukan oleh Dinsos yang mana sudah berkoordinasi dengan Lurah sampai tingkat RT/RW agar menyerahkan data warganya untuk disuplay sesuai jumlah warga," kata Ilham.

Di sisi lain, kata Ilham, saat ini TNI, Polri dan segenap ASN melakukan kerja bakti membersihkan di sejumlah titik yang terkena banjir. Adapun masa tanggap darurat ini diperkirakan sampai 14 hari. []

Berita terkait:

Berita terkait
Tim Penyelam Dikerahkan Evakuasi Banjir Bantaeng
Banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan disebabkan meluapnya sungai Calendu sehingga tidak dapat menampung debit air hujan.
Achmad Agun, Anak Yatim Piatu Kreatif di Bantaeng
Achmad Agun, anak yatim piatu di Bantaeng, kepahitan hidup membuatnya terpacu cepat mandiri, usia 19 tahun sudah bikin kedai minuman kekinian.
Air Sungai Tiba-tiba Meluap, Warga Bantaeng Panik
Air sungai secara tiba-tiba meluap ke beberapa ruas jalan di Kabupaten Bantaeng membuat warga panik.