Penjualan Meningkat, Samsung Tunda Penutupan Bisnis LCD

Kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah, mendorong hiburan dan beban kerja dialihkan ke rumah sehingga permintaan panel LCD meningkat pesat.
Kantor Samsung Display di Asan, Korea Selatan. (Foto: Tagar/samsungdisplay)

Jakarta - Produsen panel LCD Korea Selatan, Samsung Display, menunda rencananya menutup bisnis liquid crystal display (LCD) hingga Maret 2021. Penundaan ini disebabkan karena perusahaan ingin melanjutkan produksi di pabrik L8 Asan setidaknya hingga tiga bulan ke depan, terhitung dari  November 2020.

Sebelumnya, penyuplai panel LCD untuk iPhone, iPad, dan Apple Watch ini telah berencana menutup bisnisnya untuk sementara waktu dan mengakhiri operasi di akhir 2020. Pabrikan ponsel banyak beralih ke panel organic light-emitting diode (OLED) dan meninggalkan LCD.

Melansir laman resmi Samsung Display, alasan utama penundaan penutupan bisnis LCD ini karena adanya peningkatan permintaan panel LCD selama pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah, mendorong hiburan dan beban kerja dialihkan ke rumah sehingga permintaan panel LCD meningkat pesat.

Samsung DisplayTV Samsung. (Foto: Tagar/samsungnewsroom)

Samsung memproduksi panel LCD di pabrik Asan, Korea Selatan dan pabrik Suzhou, China. Perusahaan ini telah mencapai kesepakatan dengan China Star Optoelectronics Technology (CSOT), yang dimiliki TCL, untuk menjual pabrik Suzhou. Kesepakatan ini mencapai nilai USD 1,8 miliar atau sekitar Rp26,6 triliun. Sebesar 60 persen saham pabrik akan dimiliki CSOT, sedangkan 10 persen untuk TCL, dan 30 persen diberikan kepada pemerintah Suzhou.

Selain itu, Samsung juga sedang dalam pembicaraan dengan dua perusahaan China tambahan untuk menjual peralatan yang tersisa. Rencananya kesepakatan penjualan ini akan rampung pada Februari 2021, lalu Samsung akan menutup bisnis LCD bulan berikutnya.

Perusahaan ini berencana mengubah arah kebijakan teknologi dalam skala besar menuju tampilan quantum dot (QD). Teknologi QD TV di masa depan akan menggunakan panel OLED daripada LCD, yang harganya sudah menurun drastis di pasaran dunia.

Samsung sendiri telah membuat LCD sejak awal 1990-an. Awal puncak kariernya pada 2006, meluncurkan Bordeaux, layar LCD dengan bentuk yang terinspirasi dari gelas anggur. Sejak itu, TV Samsung terkenal dengan desain yang sempurna. Kesuksesannya memproduksi panel LCD harus diakhiri untuk memberikan ruang bagi OLED, yang semakin populer dan diminati dalam beberapa tahun terakhir.[]


Penulis: Alfina Nur Hayati

Berita terkait
Samsung Display Stop Produksi LCD Akhir 2020
Samsung Display menghentikan produksi panel Liquid Crystal Display (LCD) pada akhir 2020 karena lemahnya permintaan pasar global.
Huawei Kehilangan Pasokan Layar dari Samsung dan LG
Penghentian pengiriman layar tersebut disebabkan karena chipset yang digunakan untuk menggerakan layar tersebut terkena sanksi dari pemerintah AS.
Samsung Gandeng Corning Kembangkan Layar Lipat
Samsung dan Corning akan mengembangkan layar UTG yang dinilai lebih tahan lama jika dipakai untuk ponsel lipat.