Penjualan Gas Elpiji 3 Kg Melonjak di Abdya Aceh

Penjualan gas elpiji tabung 3 kilogram di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh melonjak memasuki bulan maulid nabi.
Seorang petugas sedang menata tabung gas Elpiji tabung 3 Kg di pangkalan Sejuta Elpiji di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, Minggu, 25 Oktober 2020 malam. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya - Memasuki bulai maulid nabi, penjualan gas elpiji tabung 3 kilogram melonjak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh. "Kalau permintaan saat ini melonjak, apalagi memasuki bulan maulid," kata Aroel, pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram Sejuta Elpiji, Senin, 26 Oktober 2020 di Aceh Barat Daya.

Meski permintaan melonjak, lanjut Aroel elpiji 3 kilogram yang dijualnya tetap berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau berada di angka Rp 22.500 per tabung. "Tetap saya jual sesuai HET," sebutnya.

Harapan kami gas tidak langka apalagi bulan maulid ibu-ibu sangat butuh gas untuk memasak.

Penyediaan gas elpiji 3 kilogram di pangkalan Sejuta Elpiji hanya memasok elpiji 3 kilogram khusus untuk satu desa saja yakni untuk Desa Panton Raya di Kecamatan Blangpidie. Dalam satu hari 50 tabung terjual untuk saat ini. "Saya hanya menyalurkan untuk masyarakat biasa tidak untuk PNS," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Darni warga Kecamatan Blangpidie berharap pertamina untuk memastikan peyaluran gas elpiji 3 kilogram lancar selama perayaan maulid berlangsung, sebab, gas menjadi salah satu sarana penting untuk memasak.

Baca juga: Pertamina Harap Tak Ada Lagi Penjual LPG 3 Kg di Atas HET

"Harapan kami gas tidak langka apalagi bulan maulid ibu-ibu sangat butuh gas untuk memasak sebagai hidangan maulid," kata Darni, Senin, 26 Oktober 2020 di Aceh Barat Daya.

Jika gas langka lanjutnya, maka ini akan membuat masyarakat kesulitan dalam membuat sajian di acara-acara maulid. Tidak hanya itu, warga juga meminta pangkalan untuk tidak menjual di atas HET, sebab, di masa pandemi seperti ini ekonomi masyarakat sedang sangat tidak baik.

"Selain kita harap stok gas aman, kita juga minta pangkalan tidak menaikkan harga," katanya. []

Berita terkait
Sejarah Masuknya Lada ke Aceh
Lada merupakan komoditas budidaya pertama di Aceh. Lada ini awalnya diperkenalkan oleh saudagar dari Malabar, India pada akhir abad ke-13.
Warga Sikundo Aceh Mengeluh soal Jaringan dan Sekolah
Warga desa terpencil Sikundo Kecamatan Pante Ceuremen, Kabupaten Aceh Barat mengeluh soal tidak adanya jaringan dan sekolah di desa mereka.
Uji Coba Irigasi Lhok Guci untuk Lahan 400 Hektare di Aceh
Irigasi bendungan Lhok Guci 2022 akan fungsional 1.400 hektare, di tahun 2023 akan fungsional 1.662 hektare dan 2024-2026 berfungsi sepenuhnya.