Penjelasan Tentang Buraq, Kendaraan Rasulullah SAW saat Peristiwa Isra Miraj

Buraq merupakan binatang ghaib yang tidak dapat dijumpai di alam ini.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Buraq sering kita kenal sebagai kendaraan Rasulullah Muhammad SAW saat peristiwa Isra Miraj. Sebenarnya apa itu Buraq? bagaimana bentuknya?

Dalam sebuah kajian yang diunggah oleh akun Youtube Kajian Islam Official Ustaz Adhi Hidayat pernah memberikan penjelasan tentang Buraq.

Dalil dari pernyataan ini ada falam riwayat Hadist Shahih dari Malik bin Sha’sha’ah yang menceritakan kejadian isra mi’raj.

Salah satu cuplikan kisahnya, “Dibawakan kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Yaitu buraq”. (HR. Bukhari 3207)

Dalam Al-Qur’an Surat Al Isra Ayat pertama, menyebutkan kaitan antara Isra Miraj dan Buraq ini.

Peristiwa Isra Miraj dimulai dengan kata Subhana karena ini merupakan peristiwa iman. Artinya, hanya bisa diyakini oleh keimanan masing-masing, dan seringkali susah ditangkap oleh akal sehat.

Sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, peristiwa tersebut hanya terjadi satu malam. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina.

Sedangkan saat itu tidak ada sarana transportasi seperti sekarang seperti pesawat dan bus.

Peristiwa tersebut kemudian disampaikan oleh umat, dan sebagian tidak mempercayainya karena terbilang mustahil, termasuk Abu Jahal.

Namun berbeda dengan Abu Bakar, ia justru percaya dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga ia dianugerahi As Shidiq.

“Saat orang mulai ragu dan inkar, Abu Bakar-lah sebagai penolong Nabi yang membelanya dihadapan orang-orang yang melecehkannya,” kata ustaz Adhi.

Sama seperti halnya Buraq, yang pada masa itu terlihat mustahil, namun kita sebagai umat muslim harus mengimani bahwa ada kendaraan yang dipakai Rasulullah SWA dalam peristiwa itu.

Buraqun, berarti tunggangan yang cepat atau kilat dalam bahasa arab.

Sementara penggambaran Buraq menurut Hadist Rasul SAW adalah sebagai berikut:

Hadis dari Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya Buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya.” (HR. Ahmad 17835, Muslim 164,)

Bighal adalah percampuran dari keledai dan kuda, yang memiliki perawakan tangguh namun tidak seperti keduanya.

Tidak lebih tinggi dari kuda, dan tidak lebih rendah dari keledai. Ini yang disebut Rosul sebagai Buraq.

Disebut demikian karena memiliki sifat kecepatannya sebatas pada pandangan, baru melihat sudah sampai, begitulan cirinya.

“Ini perkara keimanan, harus yakin dulu baru hikmah akan datang,” kata ustaz Adi

Buraq berasal dari kata “barqu” yang memiliki arti “kilat”, maka dari itu Buraq diasumsikan sebagai kendaraan yang memiliki kecepatan kilat atau melebihi gerakan cahaya.

Istilah “barqu” ini ditemui dalam surat Al-Baqarah 20 yang berbunyi:

“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa atas segala sesuatu."

Buraq merupakan binatang ghaib yang tidak dapat dijumpai di alam ini. Allah berfirman, “Dialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27)”

Buraq memiliki kemampuan yang luar biasa karena diketahui dapat melaju dengan secepat kilat yang dapat menembus langit.

Berikut adalah bentuk dan sifat Buraq yang disebutkan dalam hadist shahih:

  • Bentuknya seperti binatang tunggangan.
  • Ukurannya lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal. (Bighal adalah peranakan hasil perkawinan antara kuda dengan keledai).
  • Berwarna putih.
  • Langkah kakinya, sejauh ujung pandangannya.
  • Bisa diikat sebagaimana layaknya hewan tunggangan.

Banyak orang yang menggambarkan Buraq merupakan kuda yang memiliki sayap. Namun tidak ada hadist yang menjelaskan keberadaan sayap Buraq.

Pada intinya, Buraq hanya bisa diyakini oleh keimanan masing-masing. []


Baca Juga




Berita terkait
10 Ucapan Isra Miraj 2022, Cocok untuk Status Media Sosial
Kata-kata indah ini dapat menyejukkan hati untuk orang-orang tersayang yang juga turut merayakannya.
Libur Isra Miraj 2022, 28 Februari atau 1 Maret?
Aturan libur Isra Miraj 2022 telah ditentukan oleh surat keputusan bersama 3 Menteri sejak tahun 2021 lalu.
Tiga Ujian Nabi Muhammad dalam Perjalanan Isra Miraj
Nabi Muhammad terbang mengendarai hewan buraq dalam perjalanan Isra Miraj, perjalanan fisik dan spiritual, tiga ujian menghadangnya, apa saja?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.