Jakarta - Terkait isu hubungan diplomatik yang akan dibangun antara Indonesia dengan Israel, Puan Maharani selaku Ketua DPR RI menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan negara tersebut.
Hal tersebut dinyatakan karena para warga negara Palestina belum menerima hak kemerdekaannya. Indonesia berkonsisten agar mendukung selalu kemerdakaan Palestina, maka Indonesia menentang penjajahan yang diberikan Israel.
Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserhakan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel,
“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel,” ujar Puan Maharani, Jumat, 18 Desember 2020.
“Tanpa ada pengakuan Israel atas kemerdekaan Palestina, Indonesia tegas tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ujar Puan.
Hal ini disampaikan untuk menanggapi isu hubungan antara Indonesia dengan Israel yang ditulis oleh media Israel.
Terdapat pembukaan kembali calling visa untuk beberapa warga negara dengan kerawanan tertentu dan Israel termasuk. Calling visa juga diinformasikan telah berlaku sejak 2012, ditulis pada Pemenkumham Nomor.M.HH-01.GR.01.06 Tahun 2012. Dengan adanya tulisan Pemenkumham, Indonesia perlu menentang Israel dan mendukung Palestina.
“Pastikan sesuai dengan aturan internasional dan terus kuatkan komunikasi dengan pihak Palestina” tambah Puan.
Diketahui, terdapat beberapa poin mengenai jalinan antara Indonesia dengan Israel, yaitu:
Pertama, Times of Israel mengutip Channel 12 telah mengatakan bahwa akan ada kedua negara baru yang akan melakukan normalisasi hubungan, diantaranya Indonesia dan Oman. Poin pertama ini telah dipaparkan dalam penulisan di atas.
Kedua, Kemlu RI menanggapi apa yang telah dinyatakan oleh berita dari Times of Israel. Kemlu menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan proses hubungan normalisasi dengan negara Israel.
“Kemlu RI tidak melakukan langkah-langkah seperti yang dituliskan oleh media di atas, dan saya tidak tahu latar belakang tulisan tersebut,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI,” ujar Teuku Faizasyah selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Ketiga, Yusuf Rendy Manilet selaku Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE) juga mendukung dengan pernyataan tersebut karena Israel dapat dimanfaatkan sebagai pasar non-tradisional. [] (Farras Prima Nugraha)
Baca juga: