Sleman - Basarnas DIY mengirim satu tim rescue posko Pakem. Pemberangkatan itu merupakan respon atas peningkatan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto menjelaskan pemberangkatan itu untuk keperluan berjaga-jaga seiring status Gunung Merapi yang berubah menjadi siaga. Mereka juga akan menjalin koordinasi dengan pihak lainnya terkait kondisi tersebut.
Sejauh ini dan sampai malam ini blm ada evakuasi warga, atau kelompok rentan. Kita masih menunggu penetapan status tanggap darurat dari pemkab sleman serta persiapan barak pengungsian,
“Sejauh ini dan sampai malam ini blm ada evakuasi warga, atau kelompok rentan. Kita masih menunggu penetapan status tanggap darurat dari pemkab sleman serta persiapan barak pengungsian,” kata Pipit kepada awak media pada Kamis, 5 November 2020.
Ia melanjutkan bahwa tim rescue tersebut terdiri dari 10 orang. Selain personil, Basarnas DIY juga menyertakan sejumlah peralatan dalam pemberangkatan ke Posko Pakem, mulai dari truk, mobil rescue, peralatan evakuasi dan tenda posko.
Pipit belum dapat memastikan sampai kapan tim rescue berjaga-jaga di Posko Pakem. Sebab, menurut penuturannya, sampai saat ini pimpinan Basarnas DIY masih menjalin koordinasi dengan berbagai pihak.
Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi [BPPTKG], Hanik Humaida menyatakan bahwa sejak bulan Oktober 2020 hingga saat ini, Gunung Merapi terus mengalami peningkatan aktivitas kegempaan.
Tak hanya itu, aktivitas deformasi juga ikut meningkat. Kedua kondisi itu dapat memengaruhi kecepatan ekstrusi magma dan potensi letusan eksplosif. Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya mengatakan, aktivitas vulkanik saat ini dapat membahayakan penduduk. Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung melalui udara pada Selasa, 3 November 2020, belum terlihat kubah lava baru.
Sementara kegempaan dan deformasi terus meningkat. “Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstruksi magma secara cepat atau letusan eksplosif. Pemberlakuan level siaga berlaku Kamis, 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.
Pada peringatan Dasawarsa Merapi 2010 yang disiarkan secara daring, Senin, 26 Oktober 2020, BPPTKG juga menginformasikan tentang adanya potensi erupsi Gunung Merapi dalam waktu dekat. []
Baca juga: