Jakarta – Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging mengatakan, fenomena matahari terbit dari utara dan terbenam di barat disebut sebagai summer solstice.
“Sebetulnya itu hanya fenomena biasa, yang disebut summer solstice. Jadi pada saat itu matahari seolah-olah terbut agak ke utara, tapi setiap tahun juga begitu,” ujar Sungging kepada wartawan, Jumat, 18 Juni 2021.
Baru-baru ini viral sebuah video di media sosial soal kejadian matahari yang terbit di utara dan terbenam di barat sangat menggemparkan publik. Banyak juga yang mengkaitkan hal ini dengan tanda-tanda akhir zaman namun ada juga yang menganggap hal tersebut biasa terjadi.
Sebetulnya itu hanya fenomena biasa, yang disebut summer solstice jadi pada saat itu matahari seolah-olah terbut agak ke utara tapi setiap tahun juga begitu.
Video matahari terbit di utara berada di Sulawesi Selatan di Kabupaten Jeneponto. Video viral tersebut diunggah melalui akun facebook Oan Guptan, dalam video tersebut berisikan beberapa orang yang sedang melihat fenomena tersebut.
“Kami menyaksikan langsung dengan mata kepala terjadi keanehan. Saya katakana ini adalah keanehan karena sebelumnya saya belum pernah melihat dimana yang menjadi kebiasaan matahari pagi terbit di sebelah timur,” ucap pemilik video tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada jam 8.00 pagi dan memperlihatkan bahwa matahari sudah diposisi utara, yang menurutnya hal tersebut tidak biasa.
- Baca Juga: Pesan Suharsono, Jangan Ada Matahari Kembar di Bantul
- Baca Juga: Ini Dampak yang Terjadi Jika Matahari Lockdown
Atas dasar itu Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah memberikan kejelasan lebih lanjut terkait fenomena tersebut.
Pada intinya, kata Emanuel, fenomena tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian-kejadian mistis atau semacamnya, hal tersebut murni karena fenomena alam yang memang ada penelitiannya.
(Selfiana)