Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan bahwa ada 23 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline penawaran umum perdana (IPO).
Dari segi skala, 10 di antaranya merupakan perusahaan berskala menengah atau beraset antara Rp 50-250 miliar, 9 perusahaan beraset besar atau Rp di atas Rp 250 miliar, dan 4 perusahaan beraset kecil atau di bawah Rp 50 miliar.
Dari total korporasi yang ada di pipeline, 4 diantaranya merupakan perusahaan teknologi. Kabarnya, salah satunya merupakan perusahaan pengembang teknologi metaverse.
Namun, pihak BEI menolak memberikan secara detil kegiatan usaha dan identitas calon perusahaan tercatat yang ada di pipeline tersebut.
"Kami menyambut baik segala jenis dan size perusahaan untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan, termasuk dalam hal ini perusahaan dari sektor teknologi," ujar Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna.
Selain 4 perusahaan teknologi tersebut, ada juga 5 perusahaan dari sektor usaha consumer non-cyclicals yang juga bersiap-siap IPO. Lalu, 4 perusahaan properti, 3 perusahaan di sektor industrials, 2 perusahaan di sektor energi, dan 2 perusahan consumer non-cyclical.
Lalu, masing-masing 1 perusahaan di sektor transportasi dan logistik, healthcare, dan infrastruktur.
Otoritas BEI mencatat, hingga 17 Februari 2022, sudah ada 7 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan total nilai emisi sebesar Rp 2,1 triliun.[]
Baca Juga:
- Ini Ciri Jika Kamu Sedang Alami Burnout Akibat Tekanan Pekerjaan
- Solusi Investasi dengan Indo Premier Online Technology (IPOT)
- Cara Berinvestasi dengan Membeli Saham di IPOTGO
- Nah Lho! Giliran Afiliator Binomo Cs Juga Ikut Dipolisikan