Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah mengungkap adanya upaya aksi bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah dan Yogyakarta saat pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Diketahui, sejumlah aksi teror dengan bom bunuh diri telah beberapa kali terjadi di Indonesia. Tak jarang, aksi tersebut memakan korban jiwa yang tidak sedikit.
Berikut Tagar rangkumkan sejumlah upaya aksi bom bunuh diri di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
1. Anggota Polisi Direkrut Jadi Pengantin
Seorang anggota polisi wanita (polwan) berinisial NOS, yang sebelumnya bertugas di Polda Maluku Utara (Malut), diketahui memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Dari hasil penyelidikan menyebutkan NOS telah dipersiapkan menjadi eksekutor bom bunuh diri (suicide bomber) alias Pengantin.
Baca juga: Pengantin Bom Bunuh Diri di Pelantikan Jokowi
NOS diduga terpapar paham radikal cukup dalam meski awalnya mempelajari paham radikal secara otodidak lewat melalui media sosial. Dia juga diduga pernah berinteraksi dengan pimpinan JAD Bekasi, Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba.
Pihak kepolisian pun mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan NOS dari kedinasan, serta menjeratnya dengan proses hukum yang berlaku.
"Dia (Nesti) dipersiapkan sebagai suicide bomber," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Sabtu, 12 Oktober 2019, mengutip Antara.
"Kami tegas, siapa pun, baik masyarakat atau polisi yang masuk jaringan teroris, kalau terbukti, akan dihukum," kata Dedi.
2. Bom Sukoharjo
Aksi bom bunuh diri yang masih segara dalam ingatan barangkali adalah bom sukoharjo yang meledak di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, pada Senin malam 3 Juni 2019, sekitar pukul 22.30 WIB.
Lokasi tepatnya terjadi di Pos Pengamanan 1 Tugu Kartasura, Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, aksi teror tersebut menjadi begitu menakutkan lantaran terjadi di jalur utama yang menghubungkan antara kota Solo, Semarang dan Jakarta saat arus mudik lebaran Iedul Fitri 2019.
Baca juga: Pelaku Bom Sukoharjo Masih Hidup, Tapi Luka Parah
Pelaku bom bunuh diri berinisial RA, mengalami luka di bagian perut. Hasil penyelidikan menyebutkan bahwa ia merupakan pelaku yang bergerak secara individu dan sama sekali tidak ditemukan bukti kalau RA terlibat dalam suatu jaringan teroris tertentu.
Belakangan diketahui kalau RA telah berbaiat kepada jaringan teroris ISIS melalui media sosial.
3. Bom Sibolga
Sebuah bom meledak di dekat rumah terduga teroris Husein alias Abu Hamzah, di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Selasa, 12 Maret 2019.
Ledakan bom mengakibatkan ratusan rumah warga mengalami rusak ringan dan berat, sehingga warga di lokasi kejadian diungsikan. Dari data kelurahan, tercatat sebanyak 155 unit rumah rusak.
Kemudian pada Rabu dini hari, 13 Maret 2019, bom kembali meledak di rumah Husein. Perempuan berinisial M alias S yang merupakan istri Husein, meledakan diri bersama anaknya usai negosiasi dengan aparat kepolisian selama 10 jam menemukan jalan buntu.
"Dugaan sementara, ledakan tersebut mengakibatkan istri dan anak terduga teroris (Husein) meninggal dunia," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Medan, Rabu, 13 Maret 2019.
4. Bom Surabaya
Serangan bom bunuh diri terjadi sepanjang 13-14 Mei 2018 di empat lokasi berbeda di Surabaya, yakni di 3 gereja dan 1 kantor polisi.
Ledakan pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Surabaya, Minggu pagi, 13 Mei 2018 sekitar pukul 06.30. Sebanyak 7 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian ini.
Selang beberapa menit, bom juga meledak di dua gereja lain, yakni GKI Diponegoro dan Gereja Pentakosta, masing-masing pada pukul 07.15 dan 07.53. Dari dua kejadian tersebut, 7 orang dinyatakan meninggal dunia.
Ledakan juga terjadi pada malam harinya di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur dan mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.
Keesokan harinya, yakni pada Senin pagi, 14 Mei 2018, giliran Mapolrestabes Surabaya menjadi target aksi bom bunuh diri.
Dari rentetan aksi teror tersebut, sebanyak 21 orang meninggal dunia dan 57 orang lainnya mengalami luka-luka.
5. Bom Kampung Melayu
Sebuah serangan bom bunuh terjadi di Terminal Kampung Melayu pada Rabu malam, 24 Mei 2017 silam sekitar pukul 21.46 WIB. Serangan tersebut mengakibatkan 3 orang anggota kepolisian meninggal dunia, dan dua orang terduga pelaku tewas.
"Korban meninggal, lima orang. Tiga orang anggota Polri gugur, dua pelaku meninggal dunia. Jadi ada dua pelaku, keduanya laki-laki," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam jumpa pers waktu itu.
"Para petugas polisi itu bersiap untuk mengamankan pawai dari suatu kelompok masyarakat, namun pawai belum lewat, terjadi serangan," kata dia.
Seusai kejadian, kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) mengaku bertanggung jawab dengan serangan bom bunuh diri di kawasan terminal Kampoung Melayu tersebut. ISIS mengklaim, serangan dilakukan oleh "pejuang" kelompok mereka. []