Pengamat: Parpol Perlu Usung Capres Alternatif di Pilpres 2024

Pengamat dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan perlu upaya serius untuk mencari figur yang tidak sekadar populer.
Pengamat politik Ray Rangkuti saat berada di KPU, Jakarta, pada Rabu (30/1/2019). (Foto: Tagar/Ronauli M)

TAGAR.id, Jakarta - Pengamat dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan perlu upaya serius untuk mencari figur yang tidak sekadar populer.

Menurutnya, partai politik perlu mengusung bakal calon presiden (capres) alternatif guna menjawab tantangan pembangunan Indonesia.

"Perlu adanya upaya serius dari partai politik saat ini untuk mencari figur baru yang bukan sekedar populer, tetapi paham betul mengenai relevansi pembangunan Indonesia pasca-2024," kata Ray Rangkuti, Senin, 29  Agustus 2022.

Dia menyebutkan sejumlah nama di luar partai politik yang perlu dicermati, seperti Jimly Asshiddique untuk pembangunan demokrasi dan Ilham Habibie untuk pengembangan teknologi.

Saat ini, menurutnya, terdapat stagnasi elektabilitas figur partai yang kerap digadang jelang Pilpres 2024, sehingga ada kemungkinan terjadi kebosanan dengan nama-nama tersebut.

Namun, lanjutnya, karena masih belum memasuki masa kampanye, maka kemungkinan nama-nama tersebut akan terus bertahan.

Arif Susanto dari Exposit Strategic menambahkan partai politik perlu lebih terbuka untuk melihat potensi pemimpin.

Selain kriteria calon yang harus selaras dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an, kata Arif, wawasan elite juga tidak boleh terjebak dalam eksklusivisme kepartaian.

Sebab, menurut Arif, pada akhirnya pemilu bukan semata tentang peluang kemenangan, tetapi juga kesempatan melakukan transformasi kepemimpinan dan pembangunan nasional.

Selain itu, tokoh-tokoh potensial harus lebih aktif terlibat dalam diskursus politik, termasuk mengemukakan inovasi dan terobosan guna memperkaya gagasan politik nasional.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Indonesia (FORMAPPI) Lucius Karus menyatakan kemungkinan bakal capres alternatif masih cukup tinggi.

Menurut Lucius, pengalaman Indonesia dalam mengusung calon pemimpin alternatif dapat terlihat saat kemunculan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Partai politik dapat memberikan ruang bagi figur alternatif yang penuh gagasan serta dapat menjawab tantangan pembangunan di Indonesia. Lebih jauh, proses ini dapat dilakukan oleh partai politik dengan melihat dinamika di masyarakat melalui hasil survei terkait dukungan terhadap tokoh-tokoh yang bersaing.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Parpol Diminta Tak Calonkan Eks Koruptor di Pemilu 2024
Partai politik (parpol) perlu menolak tegas memberikan ruang kepada eks koruptor untuk mencalonkan diri sebagai peserta pemilu.
Ditemui PDIP, NasDem Bilang Masih Godok Kanditat Capres 2024
Hal ini diungkapkan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.
Respons Puan Maharani Saat Ditanya Wartawan Jadi Capres 2024
Saat ditanyakan kesiapannya sebagai calon presiden pada pilpres 2024 mendatang, Puan Maharani menjawab dengan tegas.
0
Pengamat: Parpol Perlu Usung Capres Alternatif di Pilpres 2024
Pengamat dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan perlu upaya serius untuk mencari figur yang tidak sekadar populer.