Pengamat: Mestinya Pembengkakan Anggaran Sirkuit Formula E Disetop KPK

Bahkan, kata Petrus, lokasi pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol harus diberi garis kuning (police line).
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus. (foto: ist).

Jakarta - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mendesak agar penambahan anggaran sebesar Rp 10 miliar dari anggaran semula sebesar Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar untuk pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol, mestinya disetop oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mestinya pembengkakan anggaran untuk sirkuit Formula E di Ancol disetopkan oleh KPK," kata Petrus Salestinus, Kamis, 10 Maret 2022.

Bahkan, kata Petrus, lokasi pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol harus diberi garis kuning (police line) sebagai tanda dihentikan dari segala aktivitas karena ada proses penylidikan tindak pidana korupsi.

"Jika tidak dilakukan police line maka Pimpinan Proyek hingga Gubernur DKI Anies Baswedan menganggap tidak ada masalah dengan dugaan korupsi dan kesempatan penyalahgunaan anggaran akan terus berlangsung," jelasnya.

"Dan memberi kesan KPK main-main saja dalam penyidikan dugaan korupsi pembangunan Sirkuit Formula E," tambahnya.

Petrus melanjutkan bahwa penghentian penyalahgunaan dana dalam anggaran belanja dalam pembangunan Sirkuit Formula E nampaknya, hanya dapat dihentikan oleh KPK dengan mem policeline Sirkuit Ancol sebagai TKP. 

Sehingga dengan demikian memperlihatkan kepada publik bahwa proyek ini sedang bermasalah ada mencegah tidak ada transaksi apapun dengan pihak ketiga dalam pekerjaan proyek Sirkuit Formula E di Ancol.

"KPK juga seharusnya secara periodik menginformasikan perkembangan hasil penyidikannya sehingga publik paham dan bisa mengontrol Gubernur DKI dan semua pihak lainnya dalam pekerjaan proyek Sirkuit Formula E yang bermasalah dengan kejahatan korupsi," pungkasnya.

Bertambahnya anggaran Formula E tersebut, ditanggapi langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

"Terkait Formula E seperti yang sudah disampaikan pak Dirut JakPro (Widi Amanasto), memang ada penambahan anggaran dari 50 ke 60 miliar, karena sirkuit itu dibuat permanen," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.[]

Baca Juga:

Berita terkait
KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Formula E Hingga ke Penyidikan
Para demonstran berharap agar KPK terus mengusut kasus dugaan korupsi Formula E hingga ke tahap penyidikan.
Korupsi Azis Syamsuddin Golkar Dinilai Hakim Rusak Citra DPR
Dengan demikian total suap yang diberikan Azis Syamsuddin kepada Stepanus Robin Pattuju dan Maskur Husain Rp3.099.887.000 dan 36 ribu dolar AS.
Bertemu Khofifah, LaNyalla Perjuangkan Lahan untuk Arena Bowling
Langkah konkret kembali ditunjukkan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam memperjuangkan olahraga di Tanah Air khususnya Jatim.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.