Pengamat: Jonan Lebih Pantas Jadi Bos Garuda

Nama Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti mennjadi dua kandidat yang paling kuat untuk memimpin Garuda Indonesia.
Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. (Foto: ANTARA/ M Iqbal)

Jakarta - Penunjukan Fuad Rizal sebagai Plt. Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membuka rumor terkait siapa tokoh yang bakalan ditunjuk pemerintah untuk mengisi kursi bos maskapai pelat merah itu secara permanen. Dari kabar yang berhembus di kalangan awak media, nama Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti menjadi dua kandidat yang paling kuat untuk memimpin emiten penerbangan itu.

Pengamat BUMN sekaligus Direktur Lembaga Management FEB UI Toto Pranoto mengatakan dua orang yang disebutkan tadi memiliki kualitas yang cukup mumpuni. Sebab, baik Jonan maupun Susi, merupakan kandidat yang dikenal cakap dalam kegiatan bisnis dan ekonomi. "Keduanya berlatar belakang pengusaha. Jadi untuk Garuda saya rasa cocok," ujarnya di Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.

Namun, Toto mengingatkan bahwa penunjukan petinggi BUMN harus didasarkan pada orientasi profesionalisme seseorang. Menurutnya, sosok Susi rentan untuk masuk karena akan terjadi dilema benturan kepentingan. "Bu Susi kan punya Susi Air, takutnya nanti ada conflict of interest, jadi mungkin lebih sulit," tuturnya.

Ignasius JonanIgnasius Jonan menyapa wartawan saat menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Adapun, sosok Jonan dalam pandangan Toto merupakan pribadi dengan rekam jejak yang bagus. Hal tersebut dibuktikan melalui sejumlah pembenahan yang dilakukan Jonan kala diberikan kepercayaan sebagai Direktur Utama PT KAI. "Pak Jonan juga pernah menjadi menteri perhubungan. Saya rasa pengalaman beliau mengurus sektor transportasi cukup lengkap," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir masih merahasiakan siapa yang akan duduk menjadi direktur utama Garuda. "Saya belum bisa komen soal dirut baru, karena kan baru terjadi kemarin. Proses seleksinya juga belum," ucap Erick di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019 seperti dilansir dari Antara. Untuk melakukan proses mencari pengganti Ari Askhara di Garuda, kata dia kemungkinan akan dilakukan pada minggu ini. "Saya baru akan meeting dengan direksi Garuda minggu ini," tuturnya

Seperti yang diketahui, Direktur Utama Garuda Ari Askhara dicopot dari jabatannya karena tersangkut satu unit motor Harley-Davidson dan dua unit sepeda bermerek Brompton. Ketika Tagar menanyakan lebih jauh soal peran pilot dalam kegiatan ilegal itu, Toto mengungkapkan hal tersebut bukan yuridiksinya. "Saya tidak bisa berkomentar untuk hal tersebut, karena memang bukan wilayah saya," ucapnya. []

Baca Juga

Berita terkait
Komisaris Terbitkan SK Berhentikan 4 Direksi Garuda
Dewan Komisaris Garuda Indonesia menerbitkan Surat Keputusan (SK) Pemberhentian Sementara Waktu Asnggota-Anggota Direksi Garuda Indonesia.
Kasus Eks Bos Garuda, Airline Tak Periksa Bagasi
Dari sisi aturan, perbuatan Ari Askhara, eks bos Garuda Indonesia jelas melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Curhat Awak Kabin Garuda Setelah Ari Askhara Dicopot
Sejumlah awak kabin yang tergabung dalam Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) curhat ke Kementerian BUMN seusai peemcatan Ari Akshara.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi