Jakarta - Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai ancaman Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) tidak bisa dibiarkan bahkan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Kelompok kriminal tersebut mengatakan Papua adalah wilayah perang dan tidak akan bertanggung jawab atas pendatang.
"Ini bukti bahwa kelompok TPNPB OPM Goliath Tabuni adalah pelanggar HAM sesungguhnya. Tetapi selama ini mereka melakukan propaganda dengan memutarbalikkan fakta. Semua pihak harus melihat fakta ini," kata Stanislaus, Rabu, 16 Juni 2021.
Kehadiran aparat keamanan di Papua adalah untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman, termasuk ancaman dari TPNPB OPM.
Ancaman tersebut, diyakini Stanislaus, tidak akan membuat negara dan aparat keamanan mundur sejengkalpun untuk melindungi masyarakat Papua. Stanislaus meyakini bahwa aparat keamanan akan mengutamakan keselamatan masyarakat sebagai tujuan utama.
"Kehadiran aparat keamanan di Papua adalah untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman, termasuk ancaman dari TPNPB OPM. Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan adalah menindak tegas kelompok-kelompok yang melakukan ancaman dan gangguan terhadap masyarakat," ujar Stanislaus.
“Percayakan saja kepada TNI Polri, masyarakat tidak perlu takut. Tetapi peran serta masyarakat tetap diperlukan, terutama untuk tidak termakan provokasi dan percaya hoaks yang disebarkan oleh kelompok separatis”
Sebelumnya, TPNPB OPM Goliath Tabuni melalui Juru Bicaranya Sebby Sambom mengancam dan memerintahkan warga pendatang untuk keluar dari Papua. []