Padang - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di tengah pandemi memiliki banyak tantangan, terutama soal pola kampanye yang akan dilakukan pasangan calon. Mereka dituntut kreatif dan inovatif untuk mendulang suara saat ruang gerak berkumpul dibatasi.
Gunakanlah media-media kreatif, atau memanfaatkan media-media di luar ruangan, bisa juga kampanye dengan menggunakan metode video conference.
Pengamat politik dari Universitas Andalas Andri Rusta mengatakan, para kandidat dituntut berfikir dan bertindak lebih jeli dan kreatif. Sebab, jika salah mengambil langkah, ada banyak risiko yang akan dihadang.
Menurutnya, penggunaan media luar ruang dan media massa dianggap menjadi salah satu alternatif agar visi misi bisa tersosialisasikan secara baik kepada masyarakat.
Meski pertemuan tatap muka masih efektif untuk mensosialisasikan pada masyarakat, namun sangat berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona.
"Kalau pendukungnya terpapar tentu dia tidak bisa datang ke TPS, maka akan merugikan bagi calon itu sendiri," katanya, Selasa, 6 Oktober 2020.
Menurutnya, kandidat harus punya cara dan kreatif, agar dapat meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19. Artinya, membatasi ruang-ruang tatap muka dengan masyarakat.
"Gunakanlah media-media kreatif, atau memanfaatkan media-media di luar ruangan, bisa juga kampanye dengan menggunakan metode video conference. Mungkin calon-calon ini belum percaya diri untuk membuat yang seperti itu," katanya.
Selain itu, cara yang efektif lainnya adalah dengan kampanye door to door. Artinya, calon bisa menggunakan relawan, atau menggerakkan mesin partai untuk maju dan kampanye ke daerah-daerah. Kuncinya memang mesin partai harus bergerak, karena calon juga tidak bisa menggelar kampanye akbar. []