Pengadilan Rusia Denda Pegawai Media Pemerintah Antiperang

Seorang pegawai media pemerintah Rusia yang ditahan setelah melakukan protes antiperang saat siaran langsung di TV
Marina Ovsyannikova berbicara kepada media usai menjalani sidang di Moskow, Rusia, pada hari Selasa, 15 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Moskow – Seorang pegawai media pemerintah Rusia yang ditahan setelah melakukan protes antiperang saat siaran langsung di TV sudah hadir di pengadilan dan didenda 280 dolar AS atau setara dengan Rp 4.005.498.

Marina Ovsyannikova selama siaran langsung di Channel One Rusia, Senin, 14 Maret 2022, mengangkat sebuah poster dalam bahasa Rusia yang berbunyi, “NO WAR. Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong kepadamu.”

Pada bagian bawah poster itu terdapat tulisan dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Warga Rusia menentang perang.”

Ovsyannikova dituduh melanggar undang-undang demonstrasi pemerintah. Tidak jelas apakah ia akan menghadapi dakwaan tambahan.

Kremlin hari Selasa, 15 Maret 2022, mengatakan bahwa tindakan Ovsyannikova merupakan "perbuatan mengacau atau (memicu) aksi kerusuhan."

Seorang juru bicara kantor hak asasi manusia PBB pada penjelasan singkat Selasa mengatakan Rusia harus memastikan bahwa Ovsyannikova “tidak menghadapi pembalasan karena menjalankan haknya atas kebebasan berekspresi.”

Ovsyannikova secara tak terduga Senin muncul di belakang pembawa acara program utama berita TV malam Rusia, Vremya, ketika pembawa acara duduk di meja studio membahas rencana Kremlin untuk mengurangi dampak sanksi Barat yang diterapkan pada Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Ovsyannikova berteriak, "Hentikan perang. Tidak untuk perang," sambil mengangkat poster. Setelah beberapa detik, saluran beralih ke laporan lain.

Protes Ovsyannikova itu terjadi setelah Kremlin memblokir atau menutup media independen dan menetapkan bahwa laporan yang bertentangan dengan narasi pemerintah tentang aksi militer Rusia di Ukraina sebagai ilegal.

Novaya Gazeta, kantor berita terkenal Rusia yang dikelola oleh peraih Nobel Perdamaian Dmitry Muratov, Senin melaporkan protes itu di media sosial, tetapi mengaburkan poster yang dipegang Ovsyannikova.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Novaya Gazeta mengatakan bahwa seorang pengunjuk rasa muncul di belakang pembawa acara berita, memegang “poster dengan konten yang tidak boleh kami laporkan oleh (pengatur media) Roskomnadzor dan KUHP.”

Ovsyannikova sebelumnya mengunggah video di mana ia mengecam perang di Ukraina, dan mengatakan "Apa yang terjadi sekarang adalah kejahatan," dan menambahkan bahwa "Vladimir Putin bertanggung jawab sepenuhnya." (my/lt)/voaindonesia.com. []

Ratusan Demonstran Antiperang di 26 Kota di Rusia Ditangkap

Warga Rusia Diingatkan Ada Konsekuensi Hukum Jika Protes Perang

Sedikitnya 14.200 Demonstran Antiperang Ditangkap di Rusia

Demonstrasi Mendukung Ukraina Berlanjut di Seluruh Benua Eropa

Berita terkait
Ribuan Warga Negara Rusia Cari Suaka di Amerika
Lebih dari 8.600 warga negara Rusia berupaya mengungsi ke Amerika Serikat (AS) melalui perbatasan Meksiko dalam beberapa bulan belakangan ini