Jakarta - Maskapai penerbangan di Malaysia membutuhkan waktu tiga tahun untuk pulih dari imbas pandemi Covid-19. Namun menurut keterangan Kementerian Transportasi, proses pemulihan itu tergantung seberapa besar dampak wabah.
Unit usaha Lion Air Indonesia di Malaysia, Malindo Air, juga telah meluncurkan program penghematan.
Seperti dikutip dari asiaone.com, Kamis, 12 November 2020, Kementerian Transportasi terpaksa merevisi proyeksi Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM) untuk lalu lintas penumpang tahun ini. Menteri Transportasi, Wee Ka Siong memperkirakan jumlah penumpang merosot sebesar 75,6 persen dibandingkan tahun lalu dari 109,2 juta menjadi 26,6 juta.
Maskapai penerbangan secara global terpukul pandemi ketika pemerintah menutup perbatasan dan melarang penerbangan untuk menahan penyebaran virus.
MAVCOM pertama kali merevisi perkiraan penurunan lalu lintas penumpang tahun 2020 pada bulan Juni. Badan ini memperkirakan terjadi kontraksi sebesar 50,3 persen, menjadi 54,3 juta penumpang.
Menteri Wee menambahkan jumlah penumpang turun dari 280.321 per hari di bulan Januari menjadi 59.378 per hari di September. Kementerian Transportasi menggandeng Kementerian Pariwisata dan maskapai penerbangan untuk meningkatkan kepercayaan publik menggunakan kembali layanan penerbangan untuk guna memulihkan sektor pariwisata domestik.
Untuk mendorong masuknya wisatawan mancanegara menurut Wee, Kementerian Transportasi menyambut baik upaya pemerintah untuk menerapkan konsep gelembung (bubble) perjalanan ke beberapa negara. Antara lain Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan dan Jepang.
Maskapai penerbangan nasional, Malaysia Airlines dan unit penerbangan jarak jauh Grup AirAsia Bhd, AirAsia X Bhd, telah mengurangi staf dan mengumumkan rencana restrukturisasi. AirAsia Group juga menurunkan ekspektasi pemulihan pasarnya. Unit usaha Lion Air Indonesia di Malaysia, Malindo Air, juga telah meluncurkan program penghematan. []
- Baca Juga: Pendukung Utama PM Malaysia Serukan Pemilu Dini
- Di Saat Pandemi Virus Corona PM Malaysia Dituntut Mundur