Jakarta - Calon presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Ma'ruf Amin didorong agar tidak mengabaikan pendukung serta simpatisan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019. Jika tidak dilakukan, dikhawatirkan akan muncul ancaman potensial terhadap integrasi nasional.
Pernyataan itu diungkapkan Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Marianus Kleden. Marinus menyebut pendukung Prabowo-Sandiaga layak mendapat perhatian Jokowi-Ma'ruf.
"Kita semua tentu paham bahwa Pemilu bukan hanya soal menang atau kalah tetapi bagaimana membaca aspirasi dan preferensi rakyat dalam penyelenggaraan negara," ujar Marianus di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikutip Antara, Jumat 28 Juni 2019.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu menambahkan, Jokowi sebagai negarawan perlu memerhatikan hal itu demi kebaikan negara.
Jokowi perlu memberikan perhatian kepada para pendukung Prabowo-Sandi demi kesatuan, keutuhan dan persatuan bangsa.
Marianus mengatakan, walaupun Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan Prabowo-Sandi tetapi harus dilihat bahwa posisi kubu Prabowo-Sandi menang di 13 provinsi atau sekitar 38 persen dari wilayah sekaligus penduduk Indonesia.
Angka ini, kata dia, cukup substansial dan tidak bisa dianggap remeh oleh Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena itu, Jokowi perlu memperhatikan yang 38 persen ini demi kesatuan, keutuhan dan persatuan bangsa.
Perhatian ini bisa dilakukan, antara lain, dengan merekrut orang-orang Prabowo dalam kabinet dan menjadi bagian dari pemerintahan baru yang dipimpin Jokowi-Amin.
Baca juga:
- Sah! MK Tolak Gugatan Pilpres 2019 Prabowo-Sandi
- Prabowo Ikhlas Terima Kekalahan di Mahkamah Konstitusi