Jakarta, (Tagar 22/2/2019) - Neno Warisman, inisiator gerakan #2019GantiPresiden membuat puisi yang menuai kontroversi dalam gelaran Munajat 212 di Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam. Sebab, salah satu bait dalam puisi Neno tersebut menyebutkan "Jika Engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahMu."
Video yang tersebar di media sosial itupun kemudian menuai kritikan tajam dari salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha.
"Mengultimatum Allah. Manusia seperti perempuan ini menganggap semua kita yang diluar 212, termasuk NU, Muhammadiyah, dll, sudah masuk kategori kafir," tulis @AT_AbdillahToha dalam akun pribadinya pada 16.59 WIB, Jumat (22/2).
"Doa kita: Ya Allah, bebaskan negeri ini dari orang2 yang bukan menyembahMu tapi menyembah dan memberhalakan agamamu," sambungnya.
Mengultimatum Allah.
— Abdillah Toha (@AT_AbdillahToha) February 22, 2019
Manusia seperti perempuan ini menganggap semua kita yang diluar 212, termasuk NU, Muhammadiyah, dll, sudah masuk kategori kafir.
Doa kita:
Ya Allah, bebaskan negeri ini dari orang2 yang bukan menyembahMu tapi menyembah dan memberhalakan agamamu. pic.twitter.com/VjWqe7GOl3
Sementara itu, kritikus politik Indonesia Faizal Assegaf pun turut bersuara dengan kalimat yang terlontar dari mulut Neno. Menurutnya, Neno tak lebih dari seorang Srikandi Sumbu Pendek, membuat doa penyesatan kepada kaum muslim.
Baca Juga: Viral Puisi Neno Warisman Dianggap Memaksa Tuhan, AS Hikam: Doa Manusia Takabur
"Astagfirullah.... inilah doa penyesatan kepada kaum muslim yang dilakukan oleh Neno Warisman alias "Srikandi Sumbu Pendek". Sangat biadab, kesucian agama Islam diperkosa oleh birahi politik & kebencian yang super bejat! #NenoMengancamAllah," tulis Ketua dari LSM Progres 98 dalam twitter pribadinya @faizalassegaf pada 18:15 WIB, Jumat (22/2).
Astagfirullah.... inilah doa penyesatan kepada kaum muslim yg dilakukan oleh Neno Warisman alias "Srikandi Sumbu Pendek".
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) February 22, 2019
Sangat biadab, kesucian agama Islam diperkosa oleh birahi politik & kebencian yg super bejat!#NenoMengancamAllah pic.twitter.com/jCSNBGitvh
Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Akhmad Sahal tak ketinggalan menuliskan komentar untuk Neno Warisman.
"Doa Neno Warisman analogikan Pilpres dengan Perang Badar. Saat Perang Badar, Rasul berdoa: bila Muslim kalah, tidak ada lagi yang akan nyembah Allah. Kalau Neno ngotot pake analogi tersebut, dan ternyata kubunya kalah, yang kaum kafir kan justru kubu dia. Mau diterusin analogi ngaco ini?" tulis dia melalui akun @sahaL_AS pada 16.16, Jumat (22/2).
Doa Neno Warisman analogikan PILPRES dgn PERANG BADAR.
— akhmad sahal (@sahaL_AS) February 22, 2019
Saat Perang Badar, Rasul berdoa: bila Muslim kalah, ga ada lagi yg akan nyembah Allah.
Kalo Neno ngotot pake analogi tsb, dan ternyata kubunya kalah, yg kaum kafir kan justru kubu dia. Mau diterusin analogi ngaco ini? pic.twitter.com/oYPg6iXACN