Makassar - Massa Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Germak) melempari Polisi Wanita (Polwan) dengan telur saat unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Kantor KPU Sulsel, Jalan Ap Pettarani, Kota Makassar, Kamis 26 November 2020. Polisi sebut, terpaksa menangkap enam orang massa, karena diduga sebagai provokator dan pelempar telur.
Massa sebelumnya melakukan unjuk rasa terkait dugaan pelanggaran penyelenggara Pilkada di Kabupaten Barru. Mereka minta kepada KPU Sulsel memberhentikan Ketua KPU Barru dan mendiskualifikasi salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati Barru.
Awalnya, massa melempar batu ke arah petugas dan mengenai perut Polwan.
Demo yang sebelumnya berjalan lancar ini, tiba tegang dan rusuh karena massa ingin memaksa masuk ke kantor KPU Sulsel dan bertemu dengan komisioner.
Akan tetapi, aksi mereka dihadang petugas. Karena tak terima dihadang, pendemo mendorong dan bahkan melempari Polisi Wanita dengan telur.
"Awalnya, massa melempar batu ke arah petugas dan mengenai perut Polwan. Kemudian, mereka terus memprovokatori suasan dengan melempar telur dan kembali mengenai Polwan yang tengah bertugas," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Haerul kepada Tagar, Kamis 26 November 2020.
Agus mengatakan, ketika para pendemo ini terus melempari kantor KPU Sulsel dengan batu, petugas berusaha memukul mundur. Bahkan terpaksa tembakan gas air mata.
Tetapi, pendemo kian bringas, terus melempari petugas. Sehingga, petugas pun melakukan penindakan dan mengamankan sejumlah pendemo rusuh itu.
"Ada enam orang terpaksa kami amankan. Mereka diduga provokator dan melempar petugas dengan batu dan telur," jelasnya.
Ke enam pendemo yang ditangkap masing-masing, bernama Rustan, mahasiswa, Ical, wiraswasta, Abdi, pelajar SMA kelas 1, Ari, wiraswasta dan dua orang pengangguran bernama Andika dan Nobel. Mereka yang diamankan, sementara menjalani proses pemeriksaan di Mapolrestabes Makassar.
"Enam massa aksi yang diamankan dibawa ke Polrestabes Makassar, menggunakan mobil Jatanras Polrestabes Makassar untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Unjuk rasa berujung rusuh ini sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Pettarani macet. Karena massa Germak melakukan pelemparan batu ke kantor KPU Sulsel dan petugas kepolisian dari jalan raya. []